Soal Pakta Keamanan Korea Utara-Rusia, Australia: Meningkatkan Ketegangan

| 30 Jul 2024 18:10
Soal Pakta Keamanan Korea Utara-Rusia, Australia: Meningkatkan Ketegangan
Penny Wong (X/SenatorWong)

ERA.id - Australia mengecam hubungan Rusia dan Korea Utara yang dinilai meningkatkan ketegangan. Australia juga menyebut perdagangan senjata antar dua negara melanggara hukum internasional.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan bahwa pakta keamanan yang ditandatangani oleh Rusia dan Korea Utara telah mengganggu stabilitas kawasan. Wong yang melakukan kunjungan ke Zona Demiliterisasi (DMZ) menekankan pelanggaran yang dilakukan oleh Korea Utara soal pasokan senjata ke Rusia.

"Kami melihat Rusia berperilaku dengan cara yang tidak kondusif bagi perdamaian tetapi justru meningkatkan ketegangan," kata Wong, dikutip Reuters, Selasa (30/7/2024).

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani pakta keamanan pada Juni lalu. Berdasarkan pakta tersebut, Korea Utara dan Rusia sepakat untuk memberikan bantuan militer bila salah satu negara menghadapi agresi bersenjata.

Namun Pyongyang dan Moskow membantah melakukan transaksi senjata apa pun.

"Pemindahan senjata yang terus-menerus dari Korea Utara ke Rusia merupakan pelanggaran mencolok terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB," ujar Wong.

Di sisi lain, Washington dan sekutunya juga khawatir dengan kerja sama militer yang semakin dalam antara Rusia dan Korea Utara. Amerika Serikat menuduh kedua negara tersebut melanggar hukum internasional dengan memperdagangkan senjata untuk digunakan Rusia melawan Ukraina.

Begitu pun dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul yang juga menyatakan keprihatinannya atas kerja sama militer Korea Utara dan Rusia selama pertemuan dengan Wong.

"Korea dan Australia memiliki visi yang sama untuk menegakkan tatanan berbasis aturan di kawasan ini," kata Cho.

Dalam pertemuan itu, Korea Selatan dan Australia juga akan meluncurkan dialog tentang keamanan ekonomi dan mengadakan pembicaraan tahunan tentang iklim.

Wong tiba di Seoul setelah menghadiri pertemuan puncak di Laos pada pertemuan blok ASEAN dan bergabung dengan pertemuan menteri luar negeri Quad di Tokyo pada hari Senin dengan rekan-rekan dari Amerika Serikat, Jepang, dan India.

Rekomendasi