ERA.id - Pemerintah Taiwan mengakui secara hukum pernikahan sesama jenis antara warga Taiwan dan China. Pengakuan itu memberikan hak pasangan sesama jenis untuk mendaftarkan pernikahan mereka.
"Pasangan sesama jenis Taiwan-Tiongkok kini secara hukum dapat mendaftar pernikahan mereka di Taiwan," kata juru bicara Dewan Urusan Daratan Taiwan, Liang Wen-chieh, dilansir CNA, Jumat (20/9/2024).
Pelonggaran izin ini diputuskan di tengah hubungan panas Taiwan dan China yang saling mengklaim pulau dan melakukan pergerakan militer di sekitarnya. Hal ini membuat pasangan sesama jenis lintas selat tidak mendapat hak-hak mereka.
Padahal Taiwan sudah lama menjadi yang terdepan dalam gerakan hak LGBTQ di Asia. Pada tahun 2019, Taiwan bahkan menjadi tempat pertama di kawasan tersebut yang melegalkan kesetaraan pernikahan.
Meski demikian, pasangan hetroseksual Taiwan-Tiongkok menghadapi proses yang lebih rumit daripada pasangan internasional lainnya. Pasangan itu harus lebih dulu menikah di luar negeri dan lulus wawancara di Taiwan sebelum mendaftarkan pernikahan mereka.
"Mulai sekarang, pasangan sesama jenis dapat tunduk pada peraturan pasangan hetroseksual," jelas Liang.
Bagi pasangan hetroseksual, mereka harus menikah secara sah di salah satu dari 35 negara yang mengakui pernikahan sesama jenis. Setelah itu, mereka harus menyerahkan surat nikah dan dokumen lainnya untuk kemudian dilanjutkan dengan wawancara.
"Hanya setelah melewati wawancara di perbatasan (di bandara dan pelabuhan) mereka dapat memasuki negara tersebut untuk mendaftarkan pernikahan mereka. Ini adalah prinsip kami saat ini untuk pernikahan lintas selat," katanya.
Liang menambahkan bahwa aturan yang mengatur pernikahan heteroseksual lintas selat telah lama diberlakukan. Hal ini untuk mencegah pernikahan palsu lintas batas dan menghindari masalah keamanan nasional dan ketertiban sosial.
"Pemerintah menegakkan prinsip memperlakukan pernikahan sesama jenis dan pernikahan heteroseksual secara setara," tegasnya.
Saat ini, ada sekitar 360.000 pasangan warga negara Taiwan yang merupakan warga negara Tiongkok di pulau tersebut. Mereka harus menunggu enam tahun untuk mengajukan kewarganegaraan di Taiwan atau dua kali lebih lama dibandingkan mereka yang berasal dari negara lain.
Terpisah dari Tiongkok daratan oleh jalur air sempit sepanjang 180 km, Taiwan memiliki pemerintahan, militer, dan mata uangnya sendiri. Beijing telah mengatakan tidak akan pernah menghentikan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau demokrasi itu di bawah kendalinya.