ERA.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono dipastikan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Kazan, Rusia, pada 22-24 Oktober mendatang. Kunjungan ini akan menjadi lawatan pertama Sugiono usai dilantik menjadi Menteri.
Wakil Menteri Luar Negeri RI (Wamen) Arif Havas Oegroseno mengatakan mengatakan Manlu Sugiono akan lawatan pertama ke Rusia. Dia memastikan Menlu Sugiono mengikuti rangkaian KTT BRICS di Kazan.
"Pak Menlu akan berangkat ke Kazan," kata Havas, dikutip Antara, Selasa (22/10/2024).
Usai menghadiri acara pisah sambut dengan Menlu RI periode 2014-2024 Retno Marsudi di Jakarta, Havas mengatakan bahwa tugas yang harus dijalani Sugiono tersebut membuatnya belum berdiskusi secara mendalam terkait rencana kerja Kemlu RI ke depannya.
Menlu Sugiono juga dipastikan akan berangkat ke Rusia untuk menghadiri konferensi blok ekonomi yang beranggotakan Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Selama kunjungan, Menlu Sugiono akan didampingi oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu RI Tri Tharyat dan anggota delegasi lainnya.
Sebelumnya, Menlu RI periode 2014-2024 Retno Marsudi menyatakan bahwa perwakilan Indonesia untuk menghadiri KTT BRICS akan ditentukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Mantan Menlu RI itu mengatakan Prabowo diundang secara resmi ke acara tersebut.
Namun, Prabowo urung hadir karena perlunya menangani transisi pemerintahan usai dilantik sebagai Presiden RI bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI pada 20 Oktober.
Selain itu, keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS ada pada pemerintahan Prabowo.
"Tetapi kami terus memberikan masukan kepada presiden terpilih mengenai masalah BRICS," kata Retno saat itu.
Saat itu, Retno mengaku telah berkomunikasi dengan Prabowo Subianto mengenai BRICS ketika baru-baru diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
Retno menyebut bahwa Indonesia sendiri sebelumnya mendapat ajakan untuk bergabung dengan BRICS saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 dihelat di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 22 hingga 24 Agustus 2023.
Namun, keputusan Indonesia untuk menjadi anggota BRICS bergantung pada penilaian kemanfaatan ekonomi yang didapat bila bergabung dengan blok ekonomi tersebut.