Tim Editor
ERA.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengkritik mantan Presiden Joe Biden atas penanganan di Timur Tengah. Trump menuding Biden tidak bisa mengamankan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera Gaza lebih cepat.
"Biden tidak bisa menyelesaikannya. Hanya karena tekanan yang saya berikan sebagai tenggat waktu yang memvuat itu terlaksana," kata Trump, dikutip Anadolu, Rabu (22/1/2025).
Dalam pernyataan yang disampaikan di Gedung Putih itu, Trump juga menyoroti tahanan yang berhasil kembali ke keluarganya. Ia dengan bangga mengaku kembalinya para sandera berkat dirinya.
Para sandera mulai kembali. Jika saya tidak di sini, mereka tidak akan pernah kembali. Mereka semua akan mati," tegasnya.
Trump menyalahkan kelemahan pemerintahan Biden atas serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel oleh kelompok Palestina Hamas. Trump menilai Biden cukup lemah dalam menangani perang di Timur Tengah sehingga muncul banyak korban jiwa.
"7 Oktober seharusnya tidak pernah terjadi. Tidak ada yang seharusnya mati. Tetapi karena kelemahan, mereka membiarkan itu terjadi dan itu menjadi bencana. Enam bulan lalu, Anda akan memiliki 11 sandera lagi yang hidup,” tuturnya.
Terkait rencana Trump mengunjungi Timur Tengah usai dilantik, ia mengatakan sedang mempertimbangkan rencana tersebut. Namun sejauh ini belum ada waktu dan rencana untuk melakukan kunjungan.
"Kami sedang mempertimbangkan untuk pergi ke Timur Tengah. Belum (saat ini)," ujarnya.
Diketahui fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata Gaza yang berlangsung selama enam minggu mulai berlaku pada 19 Januari 2025, hanya sehari sebelum pelantikan Trump.
Kesepakatan gencatan senjata yang tebagi ke tiga fase tersebut mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan yang berkelanjutan dengan tujuan mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
