Bertambah Jadi Tujuh Orang Luka, Penyebab Kebakaran Air Busan Diduga Gegara Powebank

| 29 Jan 2025 19:30
Bertambah Jadi Tujuh Orang Luka, Penyebab Kebakaran Air Busan Diduga Gegara Powebank
Penyebab kebakaran Air Busan (Dok. Yonhap Newa)

ERA.id - Jumlah korban terluka akibat kebakaran pesawat Air Busan di Bandara Internasional Gimhe, Busan, meningkat menjadi tujuh orang. Penyebab kebakaran diduga akibat powerbank milik seorang penumpang.

Otoritas pemadam kebakaran mengatakan bahwa tujuh orag menjalani perawatan di rumah sakit karena cedera yang diderita dalam insiden kebakaran Air Busan, Selasa (28/1) malam waktu setempat. Jumlah korban ini meningkat setelah sebelumnya dilaporkan hanya tiga orang terluka.

"Empat korban adalah awak kapal yang mengeluhkan rasa tidak nyaman di dada akibat menghirup asap, sementara tiga lainnya, seorang wanita berusia 70-an dan dua berusia 50-an engeluhkan nyeri pada tulang ekor dan punggung mereka," demikian pernyataan otoritas pemadam kebakaran, dikutip Yonhap News, Rabu (29/1/2025).

Air Busan tujuan Hong Kong terbakar pada bagian ekornya sesaat sebelum lepas landas dari Bandara Internasional Gimhae di Busan. Kobaran api merambat dengan cepat ke bagian badan pesawat yang membawa 176 penumpang dan awak itu.

Meski demikian bagian sayap dan mesin di kedua sisi tidak mengalami kerusakan. Menurut petugas pemadam kebakaran, penumpang yang menaiki pesawat melaporkan melihat kebakaran terjadi di kompartemen bagasi, disertai suara berderak dan asap.

Sejumlah spekulasi terkait penyebab kebakaran pun muncul, termasuk baterai eksternal (powerbank) atau perangkat elektronik yang dikemas di dalam koper salah seorang penumpang menjadi sumber kebakaran.

Namun pihak terkait sejauh ini masih melakukan proses penyelidikan penyebab kebakaran Air Busan tersebut.

"Tidak jelas kapan kami dapat mengungkapkan hasil investigasi penyebab kebakaran tadi malam," kata juru bicara kementerian.

Tim gabungan pemadam kebakaran dan pejabat Kementerian Perhubungan telah ditugaskan untuk menentukan penyebab kebakaran. Pihak kepolisian juga berencana untuk memeriksa apakah ada entitas, seperti maskapai penerbangan, yang harus bertanggung jawab atas kelalaian profesional yang mengakibatkan cedera.

Polisi berencana untuk meninjau peraturan tentang penerimaan barang bawaan dan fasilitas tenaga listrik di dalam pesawat yang terkena dampak sebagai bagian dari penyelidikan mereka.

Selain itu, polisi juga memperkirakan adanya kemungkinan terorisme, meskipun seorang pejabat polisi mengatakan sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda keterlibatan teroris.

Insiden ini terjadi tepat sebulan setelah kecelakaan mematikan Jeju Air yang menewaskan 179 dari 181 penumpang dan awak pesawat.

"Setelah tragedi pesawat penumpang Jeju Air, kecelakaan penerbangan tambahan telah terjadi, dan kami merasa sangat menyesal bagi para penumpang dan masyarakat," kata Menteri Transportasi Park Sang-woo dalam sebuah pernyataan.

Rekomendasi