China Sindir Korea Selatan dan Australia soal Larangan DeepSeek, Sebut Berlebihan Politisasi Perdagangan

| 07 Feb 2025 11:00
China Sindir Korea Selatan dan Australia soal Larangan DeepSeek, Sebut Berlebihan Politisasi Perdagangan
China tanggapi soal larangan DeepSeek (Dok. Istimewa)

ERA.id - Pemerintah China mengecam tindakan berlebihan Korea Selatan dan Australia yang memutuskan untuk melarang penggunaan chatbot AI DeepSeek. China menyebut langkah Korea Selatan dan Australia berlebihan.

Juru bicara Menteri Luar Negeri Guo Juakun menegaskan bahwa China sangat mementingkan privasi dan keamanan data para pengguna sesuai hukum. Pihaknya membantah menyalahgunakan data para pengguna yang memakai DeepSeek.

"Kami tidak pernah meminta dan tidak akan pernah meminta perushaan atau individu mana pun untuk mengumpulkan atau menyimpan data yang melanggar hukum," kata Guo, dikutip Anadolu, Jumat (7/2/2025).

Dalam pernyataan itu, Guo juga menegaskan kembali sikap pemerintah China yang menentang tindakan sejumlah negara yang melebih-lebihkan konsep keamanan nasional. Ia menegaskan akan terus melindungi hak-hak dan kepentingan hukum perusahaan-perusahaan China.

"China selama ini menentang langkah-langkah yang melebih-lebihkan konsep keamanan nasional atau mempolitisasi isu-isu perdagangan dan teknologi. Kami akan dengan tegas melindungi hak-hak dan kepentingan hukum perusahaan-perusahaan China," tegasnya.

Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Korea Selatan dan Australia memberlakukan pembatasan dan larangan penggunaan DeepSeek bagi para pejabat pemerintahan. Hal ini demi mencegah pengumpulan data yang bisa digunakan untuk memata-matai negara.

Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan memblokir akses ke DeepSeek dengan alasan beberapa masalah teknis. Kementerian memblokir akses ke DeepSeek dari PC yang terhubung internet, meskipun tidak mengambil tindakan seperti itu untuk AI generatif lainnya, seperti OpenAI dan ChatGPT.

Di sisi lain, Kementerian Keuangan Korea Selatan juga berencana untuk mengikuti langkah tersebut.

"Karena banyaknya masalah teknis yang muncul terkait DeepSeek dari dalam dan luar negeri, kami berencana untuk memblokir akses layanan tersebut pada PC yang terhubung ke jaringan eksternal," kata seorang pejabat dari Kementerian Keuangan.

Sementara itu, Australia juga memerintahkan masyarakat untuk menghapus DeepSeek dari semua perangkat yang dikeluarkan pemerintah. Hal ini karena pemerintah menerapkan larangan langsung yang diumumkan pada Rabu (5/2).

DeepSeek berhasil mengungguli OpenAI di pasar Amerika Serikat dengan menerobos masuk ke peringkat pertama. Layanan AI buatan China itu dinilai memiliki kinerja lebih baik dengan biaya yang relatif murah dibandingkan pesaingnya.

Namun sejumlah negara memutuskan untuk memblokir dan membatasi akses DeepSeek dengan alasan kekhawatiran keamanan dan praktik pengelolaan datanya.

Rekomendasi