Musim Dingin di Depan Mata, Banyak Negara Genjot Vaksin Influenza

| 15 Sep 2020 16:40
Musim Dingin di Depan Mata, Banyak Negara Genjot Vaksin Influenza
Ilustrasi: Poster imbauan suntik influenza. (Flickr/Raed Mansour)

ERA.id - Mendekati musim dingin, yang biasanya berlangsung antara Desember hingga Maret, sejumlah negara di Asia Timur berkejaran dengan waktu untuk menghindarkan warganya dari serangan flu musiman di tengah pandemi COVID-19, satu situasi yang bakal jadi beban berat sistem kesehatan jika benar-benar terjadi.

Di Jepang, contohnya, kementerian kesehatan sedang mempersiapkan 31,2 juta suntikan anti-flu, atau naik 7 persen dari tahun lalu. Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2015.

Para pejabat kesehatan di Jepang meminta pasien yang mengalami gejala flu untuk lebih dulu menghubungi nomor telepon rumah sakit, sehingga terhindar dari penularan di tempat pelayanan medis.

"Kami akan memfokuskan sumberdaya medis kami selama epidemi flu musiman khusus untuk yang benar-benar sakit," kata Dr Takeshi Enami, pejabat Kementerian Kesehatan Jepang, pekan lalu.

Data mengenai jumlah kasus flu tahunan di Asia sendiri tidak tercatat dengan jelas, namun, catatan resmi pemerintah Jepang menyebut ada 12 juta kasus influenza selama musim 2018/2019, seperti dilansir Reuters.

Sementara itu, di Korea Selatan, pejabatan kesehatan setempat telah memesan 30 juta vaksin flu untuk musim dingin tahun ini. Angka tersebut naik 20 persen dari tahun lalu. Pemerintah Korea Selatan berencana mengimunisasi 19 juta warganya dengan vaksin flu secara gratis. Angka tersebut sepertiga dari jumlah total populasi Korea Selatan.

Di Taiwan, sementara mereka bisa mengendalikan COVID-19 lewat aturan karantina yang ketat, mereka justru lebih meniyapkan lebih dari 6 juta dosis vaksin flu untuk tahun ini. Angka ini hampir mirip seperti yang terjadi di China, ketika permintaan vaksin flu di sejumlah kota naik hingga 50 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Permintaan vaksin flu musiman otomatis mendorong perusahaan farmasi untuk menggenjot produksi mereka. Perusahaan vaksin asal Korea Selatan GC Pharma melaporkan bahwa produksi vaksin flu mereka akan naik dari 8,5 juta tahun lalu, menjadi 10 juta untuk musim dingin tahun ini. Di Amerika Serikat sendiri, vaksin flu yang akan dipiroduksi diperkirakan mencapai 200 juta dosis, atau naik 20 persen dari biasanya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya memang telah mewanti-wanti seluruh negara untuk menggenjot vaksinasi flu tahun ini. Salah satu kekhawatiran mereka adalah bahwa di tengah pandemi COVID-19, orang-orang yang paling rentan terinfeksi korona, seperti kaum lansia dan yang memiliki problem pernafasan, adalah juga orang yang rentan terinfeksi virus influenza.

Rekomendasi