Tim Editor
ERA.id - Jumlah korban tewas akibat aksi penembakan di Wina, Austria, Senin lalu, bertambah menjadi empat orang, seperti disampaikan Kanselir Austria Sebastian Kurz, Selasa (3/11/2020) pagi.
Dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan via televisi, Kurz mengatakan bahwa dengan begitu saat ini terdapat dua pria dan dua wanita yang meninggal dunia akibat aksi teror itu. Mereka memiliki latar belakang berbeda-beda: dua orang merupakan warga lanjut usia, satu orang pejalan kaki, dan satu orang lainnya pelayan toko "yang dibunuh secara sadis".
Meski satu tersangka pelaku penembakan telah tewas, polisi Austria menengarai bahwa aksi terorisme di distrik pertokoan dan restoran Kota Wina itu dijalankan lebih dari satu orang.
Rabi Schlomo Hofmeister, saksi mata kejadian penembakan itu, mengaku melihat satu orang berlari ke arah kerumunan warga sambil membawa senapan laras panjang. Hofmeister melihat insiden tersebut dari rumahnya, yang tidak jauh dari tempat kejadian, seperti dilaporkan CNN.
"Ia berlari masuk ke dalam bar, dan saya mendengar sejumlah tembakan dilontarkan dari dalam bar," kata Hofmeister. "Dalam waktu 15 hingga 20 menit kemudian, saya mendengar tembakan dari arah kejauhan."
Rabi tersebut mengatakan bahwa kejadian tersebut tampak "profesional" dan dipersiapkan dengan baik.
"Ia (pelaku) tidak terlihat kebingungan, dan dia tidak menembak secara acak. Peristiwa itu memiliki target yang jelas dan dikoordinasi dengan baik," kata dia.
Hofmeister sendiri mengaku hanya melihat satu pelaku terorisme. Namun, ia mengetahui ada sejumlah video yang menampilkan pelaku penembakan saat itu. "Saya tidak bisa mengatakan bahwa orang dalam video itu adalah orang yang sama dengan yang saya lihat," kata dia.
Saat ini polisi tengah mencermati ribuan video yang dikumpulkan oleh warga Austria, kata Frank Ruf, direktur-jenderal keamanan publik dari Kepolisian Wina. Di saat yang bersamaan polisi melakukan pencarian terhadap tersangka penembakan yang ditengarai masih buron di negara Austria.
