Paus Benediktus Tegaskan Alasan Mundur, Sebut Ada Konservatif 'Fanatik'

| 03 Mar 2021 09:33
Paus Benediktus Tegaskan Alasan Mundur, Sebut Ada Konservatif 'Fanatik'
Paus Emeritus Benediktus XVI. (Foto: Flickr)

ERA.id - Bekas pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Emeritus Benediktus XVI, menghardik kaum konservatif di Gereja Katolik dengan menyebut mereka "fanatik" karena lebih mendengarkan dirinya daripada Paus Fransiskus yang saat ini bertahta.

Benediktus XVI menyatakan bahwa di Gereja Katolik hanya ada satu paus, dan sosok tersebut adalah Fransiskus, dilansir dari Reuters, (2/3/2021).

Benediktus, yang saat ini berusia 93 tahun, pada 2013 menjadi paus pertama dalam hampir 600 tahun terakhir yang mengundurkan diri alih-alih memimpin gereja hingga wafat. Kala itu ia mengaku sudah tak cukup kuat untuk mengelola 1,3 miliar umat Katolik sedunia.

Beberapa umat Katolik konservatif dikabarkan tidak merasa senang saat kepmimpinan beralih ke Paus Fransiskus yang lebih liberal. Mereka bahkan menduga Benediktus mengundurkan diri karena ditekan berbagai pihak, sesuatu yang Benediktus sudah sanggah selama delapan tahun terakhir.

"Keputusan tersebut sangat sulit. Namun, itu adalah keputusan secara sadar, dan saya merasa lebih baik (setelah mengundurkan diri)," kata dia dalam sebuah wawancara dengan Corriere della Sera, dirilis Senin.

"Beberapa teman saya yang lebih fanatik masih marah. Mereka belum bisa menerima keputusan saya."

Benediktus, yang kini tinggal di sebuah wisma di Vatikan, menyebut orang-orang yang menolak pengunduran dirinya semata membesar-besarkan "teori konspirasi" bahwa ia dipaksa mundur akibat sejumlah skandal di gereja, yang dokumennya dibocorkan oleh seorang kepala pelayan Vatikan.

"Mereka tidak mau percaya bahwa keputusan saya adalah secara cermat," kata dia. "Pikiran saya jernih."

Benediktus pun tampak ingin berbicara ke orang-orang yang masih sangsi pada keputusannya, dengan mengatakan, "Hanya ada satu orang paus." Reuters menulis bahwa Benediktus menekankan kalimat tersebut sambil mendedah tangannya ke lengan kursi.

Keberadaan dua paus, satu masih bertahta dan satu lagi mundur serta bertitel 'paus emeritus', menimbulkan sedikit debat di Gereja Katolik. Saat ini keduanya masih sama-sama memakai tema pakaian warna putih, warna yang mengindikasikan posisi tertinggi klerik gereja Katolik.

Tokoh-tokoh di Gereja Katolik, berdasarkan laporan Reuters, telah mengusulkan aturan baru yang mengamanatkan bahwa paus yang mengundurkan diri berarti menuruni level kepemimpinan ke level kardinal, tidak perlu memakai pakaian putih, dan tidak perlu berkomentar mengenai suatu doktrin gereja.

Rekomendasi