Divaksin Corona Saat Hamil, Ibu Lahirkan Bayi dengan Antibodi COVID-19

| 18 Mar 2021 15:52
Divaksin Corona Saat Hamil, Ibu Lahirkan Bayi dengan Antibodi COVID-19
Ilustrasi penyuntikan vaksin COVID-19. (Foto: Pixabay)

ERA.id - Seorang perawat di South Florida, Amerika Serikat, mendapat suntikan pertama vaksin COVID-19 Moderna saat ia tengah hamil di pekan ke-36. Tiga pekan kemudian ia melahirkan seorang bayi perempuan, yang ternyata memiliki antibodi terhadap virus corona.

Para dokter meyakini kelahiran anak tersebut menjadi kasus yang pertama di AS, di mana bayi lahir dengan antibodi COVID-19 sehingga memberi proteksi terhadap infeksi virus tersebut, dilansir dari CBS, Jumat, (18/3/2021).

Dr. Paul Giblert dan Dr. Chad Rudnick telah melaporkan temuan tersebut dalam sebuah makalah pre-print, atau makalah yang belum ditinjau oleh sesama praktisi medis. Di situ ditulis bahwa antibodi terdeteksi pada darah ari-ari bayi yang diambil langsung saat proses kelahiran dan sebelum pengambilan plasenta.

"Kami telah tunjukkan bahwa antibodi igG SARS CoV-2 bisa ditemukan di sampel darah ari-ari bayi pasca pemberian satu dosis vaksin COVID-19 Moderna," sebut mereka.

"Dengan begitu, ada potensi protensi dan pengurangan risiko infeksi virus SARS-CoV-2 berkat vaksinasi."

Namun, para dokter menegaskan temuan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut guna memastikan keamanan dan kemanjuran vaksin COVID-19 selama masa kehamilan.

Penyaluran antibodi dari seorang ibu yang pernah terinfeksi COVID-19 ke bayi yang ia lahirkan sebenarnya sudah cukup banyak ditemukan. Selain itu, penyaluran antibodi dari ibu ke anak juga terjadi terkait vaksin lainnya, misalnya vaksin influenza.

"Temuan ini mulai menempatkan vaksin COVID-19 sejajar dengan vaksin-vaksin lain yang telah kita gunakan kepada ibu hamil, misalnya vaksin flu," kata Dr. Neeta Ogden, ahli penyakit dalam dan pakar sistem imun, pada CBSN, Rabu.

Penelitian awal ini pun memperkuat alasan pemberian vaksin COVID-19 kepada wanita yang tengah mengandung.

"Hal ini juga memberi harapan besar karena menawarkan proteksi kepada salah satu bagian populasi paling rentan, yaitu bayi yang baru lahir," kata Ogden.

Rekomendasi