Di Depan Kamera, Mullah Baradar, Wakil PM Taliban, Bantah Rumor Dirinya Tewas

| 17 Sep 2021 09:59
Di Depan Kamera, Mullah Baradar, Wakil PM Taliban, Bantah Rumor Dirinya Tewas
Arsip: Abdul Ghani Baradar, negosiator utama Taliban dengan Amerika Serikat. (Foto: Wikimedia Commons)

ERA.id - Mullah Baradar, wakil Perdana Menteri Taliban, membantah rumor bahwa dirinya tewas dibunuh. Isu tersebut sempat berkembang di media sosial menyusul informasi bahwa terjadi perpecahan internal dalam Taliban sejak mengambil alih pemerintahan Afghanistan.

Mullah Abdul Ghani Baradar muncul dalam wawancara dengan kanal siaran nasional Afghanistan, Rabu, (15/9/2021) dan mengungkap bahwa ia sebenarnya sedang "melakukan perjalanan dari Kabul sehingga tidak bisa mengakses media untuk membantah rumor yang beredar".

"Berita tersebut (bahwa ia meninggal dunia) tidak benar. Alhamdulillah, saya sehat dan baik-baik saja," ucapnya kepada Radio Television Afghanistan, dikutip Associated Press.

"Berita tentang terjadinya perpecahan internal di antara kami juga tidak benar. Kami saling mengasihi satu sama lain, lebih dari sekadar keluarga. Kami pastikan pada bangsa Afghan, Mujahidin, para tetua, dan kaum muda untuk tidak khawatir. Tidak ada alasan untuk khawatir."

Taliban juga menunjukan video yang menampilkan sosok Baradar dalam rapat-rapat di kota Kandahar, di sebelah selatan negeri itu.

Baradar selama ini dikenal sebagai negosiator antara Taliban dan Amerika Serikat, yang berujung pada kesepakatan pemanggilan pulang militer AS dari Afghanistan, akhir Agustus.

Selama tiga pekan terakhir, rumor memang muncul terkait perseteruan antara pendukung Baradar dengan pendukung Sirajuddin Haqqani, kepala jaringan Haqqani yang berbasis di perbatasan Afghanistan-Pakistan dan disebut mendalangi sejumlah serangan bunuh diri selama perang.

Awal pekan ini, BBC mendapat konfirmasi dari sejumlah petinggi Taliban bahwa rumor tersebut benar. Baku hantam kabarnya juga terjadi antar kedua kubu di Istana Kepresidenan, di Kabul.

Taliban berulang kali telah menepis spekulasi adanya friksi di dalam tubuh kelompok mereka.

Rekomendasi