ERA.id - Sebuah pesawat komersil mengalami insiden mengerikan setelah roda pesawatnya lepas dan menimbulkan kebakaran. Tiga orang menjadi korban dan dilarikan ke rumah sakit akibat insiden tersebut.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengatakan pesawat Red Air yang mengalami kecelakaan itu membawa 130 penumpang dan 10 awak dalam penerbangan dari Santo Domingo, Republik Dominika ke Bandara Internasional Miami. Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Selasa (21/6/2022) waktu setempat dan menyebabkan tiga orang mengalami luka-luka.
"Tiga orang dibawa ke rumah sakit dengan luka ringan. Mereka telah dirawat dan diizinkan pulang," kata juru bicara bandara, Greg Chin, dikutip CNN, Jumat (24/6/2022).
NTSB yang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab terjadinya roda pesawat lepas dan menimbulkan kebakaran mengatakan roda pendaratan utama kiri jatuh saat mendarat. Akibatnya pesawat pun tergelincir dan mendarat di area berumput.
"Sebuah kebakaran pasca-kecelakaan di sisi kanan pesawat mengikuti ekskursi landasan," kata perwakilan NTSB.
Taxied right past it pic.twitter.com/j5GsJTheSi
— findmory (@findmory) June 21, 2022
Selain itu, NTSB juga telah memulihkan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan, yang dikenal dengan nama kotak hitam dan akan membawanya ke laboratorium NTSB di Washington DC.
Penyelidik juga akan mengakses bagian dalam pesawat setelah diisi bahan bakan dan memindahkan pesawat ke lokasi yang berbeda untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Paola Gracia, salah seorang penumpang mengatakan insiden itu sangat mengerikan. Ia menggambarkan pesawat seperti melompat dan berpikir dirinya akan mati di dalam pesawat.
"Pesawat itu seperti melompat dan melompat dan melompat. Saya pikir saya akan mati," kata Gracia.
Walikota Miami-Dade County Daniella Levine Cava, yang juga secara kebetulan sedang mendarat dalam penerbangan dari Philadelphia pada saat itu langsung datang ke lokasi kejadian untuk penyelidikan.
Menurutnya, pendaratan yang dilakukan oleh Red Air sangat keras sehingga seluruh alat pendaratan hancur dan bagian bawah pesawat berada di tanah.
"Tampaknya ban pecah, lalu naik kembali dan turun kembali, dan pendaratannya sangat keras sehingga seluruh alat pendaratan hancur dan perut pesawat berada di tanah. Apa yang terjadi di sini adalah keajaiban," ucap Cava.
Sementara itu, Bandara Internasional Miami mengatakan bahwa roda pendaratan di bagian depan jatuh. Saat petugas pemadam tiba di lokasi, kepulan asap sudah menjulang dan sayap pesawat terbakar.
"Ketika petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian, mereka melihat sayap pesawat terbakar," kata Erika Benitez, juru bicara Miami-Dade Fire and Rescue.
Untuk menyelamatkan apra penumpang, kru pesawat menggunakan truk busa khusus dan melakukan pencarian untuk memastikan seluruh penumpang turun dan selamat. Para kru juga bekerja untuk mengurangi tumpahan bahan bakar demi mencegah kebakaran lebih besar.
Pihak maskapai mengatakan pesawat itu mengalami kesulitan teknis setelah mendarat di Bandara Internasional Miami. Namun sayang pihaknya tidak memberikan keterangan lebih rinci terkait insiden tersebut.
Lebih lanjut, Institut Penerbangan Sipil Dominika juga sedang menyelidiki insiden tersebut dan bekerja sama dengan pihak berwenang Miami.