ERA.id - Dokter bedah sekaligus musisi Tompi mengungkapkan operasi plastik atau oplas bukan mengubah takdir melainkan nasib. Bahkan, menurut Tompi oplas tak dosa dan diperbolehkan dalam ajaran agama Islam.
Menurutnya, oplas bentuk dari mengubah nasib bukan takdir. Menurutnya, konsep ini berbeda dengan transgender atau operasi ganti kelamin. Ia menganggap oplas diperbolehkan dalam Islam, karena tujuannya ingin merubah penampilan.
"Kita itu sering tidak konsisten dalam memandang sesuatu. 'Oh, mengubah bentuk katanya dianggap mengubah takdir'. Tunggu dulu, yang diubah takdir atau nasib?," ujar Tompi melalui tayangan Q&A, dikutip dari kanal YouTube METRO TV.
Lebih lanjut, Tompi menjelaskan operasi ganti kelamin adalah tindakan mengubah takdir dan tidak diperbolehkan agama. Tapi, jika seseorang mengubah anggota tubuh menjadi lebih baik, maka hal itu diperbolehkan.
"Takdir itu, Anda terlahir sebagai laki-laki, Anda terlahir sebagai perempuan. Laki-laki punya penis, perempuan punya vagina. Itu takdir. Penisnya satu, vaginanya satu. Perkara penisnya besar (atau) kecil itu nasib," jelasnya.
"Anda punya anak nih, giginya boneng, maju ke depan, Anda bawa ke dokter gigi untuk dimundurin nggak? Bawa. Kenapa dibawa? Karena anaknya malu, di-bully sama teman-temannya. Padahal nyanyi bisa, suaranya bagus, ngomong jelas, makan enak. Tapi giginya dimundurin. Itu boleh," tambahnya.
Menurutnya, memperbaiki penampilan, gigi atau mengubah bentuk hidung menjadi lebih mancung diperbolehkan. Hal yang dilarang seperti mengganti alat kelamin atau bahkan menghilangkannya.
"Kalau Anda tiba-tiba datang, 'Dok, saya mau ubah vagina saya jadi penis'. Sorry, itu melawan takdir. Tapi perkara payudara mau digedein (atau) dikecilin, itu nasib. Cocok. Gigi maju mundur itu nasib, takdirnya punya gigi." imbuhnya.
Operasi plastik telah menjadi semakin diminati dan mudah diakses oleh masyarakat Indonesia terutama di kalangan artis. Ketersediaan berbagai klinik dan rumah sakit di Indonesia menawarkan berbagai jenis prosedur oplas, baik untuk tujuan rekonstruktif maupun estetika.
Oplas bukan jalan yang pasti mulus untuk dilakukan. Banyak prosedur yang gagal saat dan setelah dilakukan, mendatangkan penyesalan, hingga mendapatkan nyinyiran dari kalangan masyarakat.