Nasib Pilu Puluhan Anjing Penjaga di Afganistan Ditinggal Tentara Amerika, Menanti Keajaiban untuk Diselamatkan

| 01 Sep 2021 07:27
Nasib Pilu Puluhan Anjing Penjaga di Afganistan Ditinggal Tentara Amerika, Menanti Keajaiban untuk Diselamatkan
Anjing Militer Amerika Serikat (dok: Twitter/VetSheepdogsUS)

ERA.id - Puluhan anjing milik pasukan militer Amerika Serikat mengalami nasib buruk. Anjing-anjing tersebut masih tertinggal di Afghanistan dan menunggu untuk diselamatkan.

Menurut laporan Fox News, sebuah organisasi nirlaba, Kabul Small Animal Rescue (KSAR) meluncurkan operasi penyelamatan di menit-menit terakhir. Penyelamatan itu menggunakan kata sandi Operasi Hercules, yang digunakan untuk menyelamatkan anjing-anjing yang terdampar di Kabul, termasuk anjing yang dikontrak oleh pasukan militer AS.

Tommy Amenta, veteran sekaligus penulis merilis pernyataan dalam sebuah video pada 30 Agustus, yang mengatakan situasi di Afghanistan sangat kacau. Dia juga tidak yakin apakah pesawat sewaan yang sudah diatur untuk menampung anjing-anjing itu bisa mendarat atau tidak.

Joshua Hosler, presiden Veteran Sheepdogs of America, langsung bergerak dan memberikan tawaran bantuan untuk membawa puluhan anjing militer itu ke dalam pesawat.

"KAMI MEMBUTUHKAN KEAJAIBAN! Kami membutuhkan @elonmusk @BillGates @JeffBezos untuk membayar pesawat untuk 51 anjing militer yang tersisa di Kabul. TIDAK mengambil kursi dari manusia," cuit Josh di Twitter, Selasa (31/8/2021).

Lalu, Josh mengatakan bahwa dia membuka donasi untuk misi penyelamatan 51 anjing yang terlantar di Afghanistan. Setidaknya dia menyebut membutuhkan USD1,67 juta, yang digunakan untuk menyewa sebuah pesawat 737 dari Kabul.

"Harganya USD1,67 juta untuk sebuah pesawat 737 dari Kabul. Kami bekerja sama dengan kontak kami untuk donasi. Kami memiliki sebagian besar dana untuk menerbangkan setidaknya 140 dan 51 anjing pekerja militer! Apa pun akan membantu! Anjing harus pergi malam ini," lanjutnya.

Sementara itu, American Humane mengutuk pemerintah Amerika Serikat karena memilih untuk meninggalkan anjing-anjing malang tersebut.

Dalam sebuah pernyataan Dr Robin R. Ganzert, presidan dan CEO American Humane menyatakan bahwa dia sangat terpukul mengetahui bahwa pemerintah Amerika meninggalkan anjing pekerja militer AS untuk disiksa dan dibunuh di tangan Taliban.

"Anjing-anjing pemberani ini melakukan pekerjaan berbahaya dan menyelamatkan jiwa yang sama seperti anjing pekerja militer kita, dan pantas mendapatkan nasib yang jauh lebih baik daripada yang telah mereka kutuk," bunyi pernyataan tersebut dikutip Fox News.

Selain mengutuk pemerintah AS, organisasi tersebut bersedia untuk memberikan perawatan medis seumur hidup untuk anjing-anjing malang tersebut.

Pada 30 Agustus 2021, Pentagon mengumumkan bahwa semua pasukan AS telah meninggalkan Afghanistan. Anggota layanan pembawa C-17 terakhir lepas landas dari bandara pukul 15:29 waktu setempat.

Penarikan pasukan ini merupakan kesepakatan yang dibuat oleh pemerintah Biden dengan Taliban, yang secara resmi mengakhiri perang terpanjang Amerika.

Rekomendasi