Selamat Tinggal 'Buzz' Yahoo Messenger

| 03 Jul 2018 17:35
Selamat Tinggal '<i>Buzz</i>' Yahoo Messenger
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Setelah hampir 21 tahun menemani pengguna internet, layanan Yahoo Messenger akan segera ditutup pada 17 Juli mendatang. Siapa yang tak ingat dengan fitur 'buzzer' pada layanan yang sempat mengalami masa emasnya itu.

Buat kalian yang lahir di tahun 1999 pasti sangat akrab dengan Yahoo Messenger, karena di tanggal 9 Maret 1998 YM pertama kali diperkenalkan ke publik. Sebagai layanan instant messaging selain email dan SMS.

Yahoo Messenger, atau kerap disingkat menjadi YM bisa dibilang sebagai pionir dari layanan pesan instan dengan konsep Over the Top (OTT). Istilah yang merujuk pada sebuah layanan berbagi pesan yang tidak terikat dengan provider tertentu.

Bagi penggemar setianya, sangat hafal dengan fitur buzzing layaknya BlackBerry Messenger (BBM) atau fitur avatarnya yang memungkinkan user untuk mengubah penampilan icon percakapan.

Dikutip dari TechCrunch, alasan keputusan Yahoo untuk menutup layanan Messengernya dikarenakan sudah tak mampu bersaing dengan platform applikasi pesan instan lainnya yang telah memiliki berbagai fitur. 

"Kami tahu kami memiliki banyak penggemar setia yang telah menggunakan Yahoo Messenger sejak awal sebagai salah satu aplikasi obrolan pertama dari jenisnya. Karena lanskap komunikasi terus berubah, kami berfokus untuk membangun dan memperkenalkan alat komunikasi baru yang menarik yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen," kutip TechCrunch, Selasa (3/7/2018).

Meski begitu, pada 2016, YM sempat melakukan peremajaan dengan merilis versi terbaru YM untuk perangkat desktop. Sayangnya, dengan beragam fitur yang dimilikinya kini seperti file sharing dengan batas 2 GB per file, likes, unsend, GIF, percakapan grup, hingga kemudahan untuk melakukan chat via email, nyatanya YM masih belum bisa bersaing dengan penyedia layanan berbagi pesan instan lainnya. 

Berdasarkan data dari App Annie, aplikasi YM hanya menempati posisi 160 pada iOS dan 117 untuk Android dalam kategori jejaring sosial.

"Ketika saat ini banyak raksasa penyedia layanan berbagi pesan di luar sana, maka fase berikutnya dari perubahan cara berbagi pesan sudah sangat dekar. Hal ini yang menjadi fokus bagi teknisi, manajer produk, dan desainer kami," ujar Michael Albers, Vice President of Communication Products Oath, perusahaan yang menjadi induk Yahoo.

Kini, Yahoo resmi mengumumkan melalui laman YM bahwa platform tersebut akan ditutup pada 17 Juli. Walau saat ini belum ada produk pengganti YM, namun Yahoo menawarkan eksperimennya dalam wujud Squirrel, aplikasi group messaging yang sudah mulai diuji coba pada bulan lalu. Saat ini, statusnya masih beta.