Hal itu dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pada acara sosialisasi 'Indonesia Merdeka Sinyal' di SMA Negeri Detusoko, desa Detusoko, kecamatan Detusoko, sekitar 30 km arah barat kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Indonesia sudah merdeka 74 tahun, tetapi untuk urusan sinyal, Indonesia belum merdeka karena masyarakat yang berada di luar pulau Jawa belum semuanya menikmati akses sinyal berkecepatan tinggi," katanya, di Detusoko, Ende, dilansir Antara, Senin (25/3/2019).
Pembangunan akses internet ke SMA Negeri Detusoko ini dilakukan atas kerja sama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dengan PT Skyreach.
Bahkan masyarakat yang berada di wilayah Timur seperti Papua dan NTT, justru membayar lebih mahal dari para pengguna internet di pulau Jawa.
Menurut dia, mereka yang tinggal di Jakarta atau yang sedang berada di Jakarta, bisa menikmati akses internet lebih cepat ketimbang di Papua dan di NTT.
Sementara masyarakat yang berada di Timur Indonesia, selain mendapat akses internet yang lebih lambat, juga dikenakan biaya yang lebih mahal.
"Ini menjadi sesuatu yang tidak fair karena semua rakyat bangsa ini memiliki hak yang sama untuk menikmati akses internet dengan lebih baik, kata Menkominfo.
Karena itu, pemerintah terus berupaya agar layanan internet harus bisa terjangkau ke seluruh wilayah negeri ini.