Srikandi Rock and Roll Pertama Indonesia

| 09 Mar 2018 11:53
Srikandi <i>Rock and Roll</i> Pertama Indonesia
Dara Puspita (Foto: Twitter @imanbr)
Jakarta, era.id - Band rock perempuan pertama di Indonesia berasal dari Surabaya. Disebut-sebut sebagai srikandi rock and roll pada masanya, Dara Puspita digawangi Lies Soetisnowati Adji Rachman (vokal, gitar), Titiek Adji Rachman (gitar), Titiek Hamzah (bass), dan Susy Nander (drum). Nama mereka menggaung di kancah musik Indonesia sejak 1960.

Sebelum dikenal dengan nama Dara Puspita, band ini bernama Nirma Puspita dan berganti menjadi Irama Puspita. Pasang surut perjalanan musik sebagai band pengiring tidak membuat para personelnya putus asa. Pertemuan bersejarah dengan Koes Bersaudara pada 1964 akhirnya mengubah nasib mereka.

Saat band idola menggelar konser di Taman Hiburan Rakyat Surabaya, Titiek AR dengan cepat mendekati dan melobi panitia untuk meminta slot bermain di konser yang sama. Tak sampai di situ, ia pun mencari tahu tempat Koes Bersaudara bermalam demi mendapatkan tanda tangan.

Irama Puspita pun berhasil menemui band favoritnya di Hotel Simpang, Surabaya, dan mendapatkan wejangan dari Tony Koeswoyo yang menyarankan mereka hijrah ke Jakarta demi mendapatkan jam terbang dan popularitas. Irama Puspita pun pergi ke Ibu Kota dan meminta Koes Bersaudara menjadi mentor mereka. 

Saat mereka tampil di Istora Senayan pada 1965, panitia memanggil mereka dengan nama Dara Puspita. Tapi Susy Nander tidak keberatan dengan kesalahan itu dan bahkan merasa lebih enak didengar. Sejak itulah nama Dara Puspita mulai dikenal. 

Tidak hanya di Tanah Air, band ini juga berhasil mendobrak pasar musik Thailand, Malaysia, Iran, Turki, Hongaria, Jerman Barat, Inggris dan negara-negara lainnya. Dalam rentang waktu 1966-1968 Dara Puspita berhasil melakukan 250 pertunjukan di 70 kota berbeda di 10 negara di Asia dan Eropa. Mereka juga menciptakan beberapa lagu baru selama menjalani tur tersebut. Sebut saja Ba Da Da Dum, Dream Stealer, dan Pantai Pataya.

Sekembalinya dari tur, Dara Puspita disambut laiknya superstar kelas dunia. Sayang, 29 Maret 1972 mereka tampil untuk terakhir kalinya di Jakarta dan memutuskan bubar. Pada 2014, Dara Puspita mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement ICEMA. Sepak terjang dan prestasi Dara Puspita telah membuktikan musik Indonesia di kancah internasional. Selamat Hari Musik Nasional.

Tags : album musik