Dilansir dari NME, Selasa (27/3/2018), selisih antara penjualan fisik dan digital hanya terpaut 2 persen, dengan rincian; rilisan fisik 17 persen dan rilisan digital 15 persen. Sedangkan layanan streaming masih mendominasi pasar musik dengan raupan 65 persen dari jumlah total pendengar.
Kendati demikian, bukan berarti penjualan fisik kembali menggeliat. Buktinya, tahun lalu penjualan fisik turun sebesar 4 persen dan digital turun 25 persen. Ini merupakan penurunan terendah selama beberapa tahun terakhir.
Menurut majalah Fact, ini disebabkan pertumbuhan penjualan piringan hitam yang naik sebesar 10 persen dibandingkan format lain seperti CD yang mengalami penurunan sebesar 6 persen.
Di awal tahun ini, rekor penjualan album piringan hitam di Inggris selama 2017 dipegang Ed Sheeran dan Liam Gallagher. Album debut dari Rag'n'Bone yang bertajuk Human juga masuk 10 besar daftar tersebut bersama album milik band-band rock lawas semisal Fleetwood Mac, Pink Floyd, The Beatles, Oasis, dan David Bowie.
Tak bisa dipungkiri, piringan hitam menjadi primadona baru di industri musik dunia saat ini. British Phonographic Industry (BPI) juga mencatat, selama 2017, penjualan piringan hitam di pasar musik Inggris mencapai angka 4 juta keping atau naik sebesar 26,8 persen.
Hanya saja, tidak ada catatan resmi yang menjadi acuan jumlah penjualan piringan hitam dan kaset di Indonesia. Padahal, kedua format ini makin digilai dan laku keras. Di setiap gelaran acara Record Store Day, para kolektor kerap berburu barang-barang langka dalam format piringan hitam dan kaset.