Tim Editor
"Ya harus ada Istora-nya lah. Istora itu adalah warisan. Seperti di Palembang, nama arena tetap ada nama Jakabaring," kata Imam setelah memberikan sambutan pelepasan siswa-siswa lulusan diklat SKO Ragunan di Jakarta, Jumat (11/5/2018) seperti dilansir dari Antara.
Namun, Imam mengaku pengubahan nama arena olahraga di Komplek GBK menjadi wewenang PPK-GBK yang merupakan lembaga di bawah Sekretariat Negara dan bukan pada Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Silakan dikelola dengan profesional. Itu adalah warisan yang patut dijaga dan dikelola, apalagi ada nama Bung Karno di sana," kata Menpora.
"Sebagaimana pesan Presiden, GBK harus dimanfaatkan untuk melahirkan prestasi-prestasi baru. Tapi, Pemerintah selalu mendukung upaya PPK-GBK untuk merawat, memanfaatkan, mengelola komplek olahraga yang lebih profesional, aman, dan nyaman," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha PPK-GBK Gatot Tetuko mengaku belum memutuskan nama yang akan digunakan jika memang Istora akan berganti nama.
"Kami selalu terbuka untuk penamaan arena di GBK. Tentu kami mencari mitra untuk penamaan arena itu. Sampai sekarang, kami mempertimbangkan penamaan yang lebih dapat diterima publik," kata Gatot.
"Penamaan arena itu adalah hal yang lumrah baik di dalam maupun luar negeri. Mungkin tidak biasa karena GBK adalah aset negara dan kita sudah menjelang Asian Games," tandasnya.
