Rano Karno Mau Masukkan Dialeg Betawi ke Pelajaran Bahasa Indonesia, Kenapa?

| 05 Aug 2025 19:35
Rano Karno Mau Masukkan Dialeg Betawi ke Pelajaran Bahasa Indonesia, Kenapa?
Rano Karno (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

ERA.id - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno ingin memasukkan Bahasa Indonesia dialek Betawi ke dalam bahan pelajaran di sekolah. Rano menyebut pelajaran dialeg Betawi bisa membuat peserta didik semakin memagami kebudayaan daerah.

"Suatu saat akan kami kembalikan, Bahasa Indonesia dialek Betawi ke sekolah-sekolah yang ada di Jakarta. Untuk apa? Anak-anak bisa paham (dialek Betawi)," ujar Rano, dikutip Antara, Selasa (5/8/2025).

Lalu, kata Rano, dialek Betawi menarik untuk dipelajari karena cukup beragam di berbagai wilayah Jakarta termasuk penggunaan huruf e dan o dalam kata.

"Karena Jakarta ini ada yang E, ada yang O. 'mau ke mane lu, mau ke mana lo,' beda-beda. Jadi, menarik kalau dipelajari," jelasnya

Rano mengatakan ide tersebut terinspirasi saat dirinya pulang dari Bali belum lama ini. Saat di pesawat, dia mendengar pengumuman dalam berbagai bahasa termasuk Bahasa Bali.

"Saya senang kemarin, saya baru pulang dari Bali, kami di bandara, pesawat mau berangkat (pengumuman) pakai Bahasa Inggris, pakai Bahasa Bali, pakai Bahasa Indonesia. Itu kan salah satu usaha untuk menjaga bahasa ibu," kata dia.

Berkaca pada hal tersebut, ia menilai hal ini bisa menjadi bagian upaya Rano bersama jajaran untuk mengembalikan muatan lokal Jakarta ke dalam pelajaran di sekolah.

Ide Rano Karno dalam mengenalkan budaya Betawi ke pelajar di sekolah bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya dia menyampaikan akan memasukkan pencak silat ke dalam ekstrakurikuler sekolah.

Menurut Rano, baik pencak silat maupun dialek Betawi merupakan bagian budaya khas Jakarta yang harus diketahui serta diapresiasi masyarakat, khususnya oleh kaum muda sebagai generasi penerus bangsa yang nantinya diharapkan dapat melestarikan budaya.

"Peran pemuda di sini jelas sebagai pelestari. Kemudian sebagai inovator. Anak muda adalah diplomat budaya. Dia menjadi tokoh di tengah komunitas," ujar Rano.

Rekomendasi