ERA.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan memantau para siswa pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sejak di sekolah hingga pulang ke rumah melalui grup WhatsApp orang tua untuk memastikan siswa dalam keadaan sehat.
"Kita tetap mantau, kita gandeng para wali kelas memantau lewat grup WhatsApp (WA). Jadi, kalau sudah sampai rumah, orang tua 'update' di 'WA grup' bersama wali kelas," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan Abd Rachem saat ditemui di SMK N 32 Jakarta, Senin.
Ia mengatakan langkah ini juga dilakukan untuk mengecek perkembangan belajar siswa, terutama mereka yang belum bisa bergabung secara langsung di kelas.
"Karena ini kan sistemnya campuran (blended learning), sehingga apa yang diajarkan di rumah juga diajarkan di sekolah," kata dia.
Rachem mengatakan bila salah satu siswa di satu sekolah terindikasi COVID-19, maka pihaknya akan menghentikan sementara pembelajaran selama tiga hari.
Untuk mencegah hal tersebut, pihaknya bersama pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai petunjuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Di atas jam 11 sudah tidak ada kegiatan dan di luar sekolah juga belum diizinkan. Kita pastikan pengecekan suhu tubuh ke semua warga sekolah, kalau ada siswa yang badannya panas kita sarankan ke UKS (usaha kesehatan sekolah). Kalau masih panas kita telepon orang tuanya," kata Rachem.
Ia menjelaskan hingga saat ini pihaknya belum menemui kendala terkait kegiatan PTM karena setiap sekolah sudah mempersiapkan semua sarana dan prasarana pendukung pembelajaran dengan baik.
Ia menambahkan bahwa secara keseluruhan ada 61 sekolah di wilayah II Jakarta Selatan yang menggelar kegiatan PTM secara terbatas.
"Di Jakarta Selatan 2 yang lolos asesmen ada 69 sekolah, terdiri dari TK, hingga SMA/SMK. Kita juga pastikan 90 persen siswa sudah divaksin semua. Kami juga berkoordinasi dengan lintas sektor. Kesehatan guru dan siswa dikontrol setiap hari," kata dia, seperti dikutip dari Antara.