Viral Lampu Istiqlal Dianggap Mirip Diskotek, Tim Desain Pencahayaan Masjid Beri Penjelasan

| 14 Sep 2021 09:42
Viral Lampu Istiqlal Dianggap Mirip Diskotek, Tim Desain Pencahayaan Masjid Beri Penjelasan
Tampilan lampu warna-warni alias RGB dalam Masjid Istiqlal yang dianggap seperti diskotek.

ERA.id - Lampu warna-warni alias RGB (red, green, blue) dalam Masjid Istiqlal jadi bahan keributan warganet kemudian viral. Semua dimulai saat akun Twitter @FKadrun membagi sebuah video yang memperlihatkan kondisi masjid termegah di Jakarta itu saat malam.

Bahkan tak tanggung-tanggung, akun bernama asli Fahmi Alkatiri itu menyebut kalau kubah Istiqlal sudah kayak diskotek.

"Wajah Masjid Istiqal sekarang. Warna warni lampu... Heran gw buat apaan di bikin kayak gitu? Masjid itu sakral. Tak perlu lampu lampu kyk gituuuu Ya Allah."

Tak lama, seorang anggota tim desainer lighting Masjid Istiqlal, Chairunnisa Luthfya, membalas cuitan Fahmi. Ia mengimbau agar Fahmi tak menyebarluaskan informasi sebelum tahu konteksnya.

"Mohon maaf, kalo bisa jgn disebarluaskan sblm tau konteksnya. itu video lama, saat lamp checking. liat di mihrabnya masih ada tukang2 utk konstruksi. kenapa lampunya RGB? supaya bisa masuk control warna lampu circadian rhythm (warm - cool - warm white) pas waktu shalat berbeda," tutur Luthfya melalui Twitter pribadinya @_nichtglauben pada Minggu (12/9/2021) kemarin.

Fahmi pun lalu membalas, "Jam 12 malam gw lewat, udah kayak diskotik itu kubah ganti ganti warna. Lo ngga usah dalih masih ada tukang!  Syiah laknatullah kalian yg merusak Masjid," tandasnya.

Akhirnya, Luthfya pun menjelaskan kalau video berdurasi 42 detik yang diunggah Fahmi, adalah video internal installator lampu saat sedang mengecek pemasangan lampu.

“Kenapa RGB? Ini chip checking, untuk ngecek apakah pas control dynamic, lighting berfungsi baik atau enggak,” katanya.

Menurutnya, pihak Istiqlal sama sekali tidak ingin membuat masjid mirip diskotek. Adapun pemasangan lampu RGB pada interior Masjid Istiqlal, hanya untuk mengikuti warna sinar matahari, dari pagi hingga petang (circadian rhythm).

Ditambahkan pula kalau Lighting Designer Principal Masjid Istiqlal dikomandoi Agust Danang Ismoyo. Ia menerapkan circadian rhythm untuk mereplikasi suasana (ambience) dan  rasa (feel) salat di luar ruangan yang langsung terkena sinar matahari.

“Biar dapat feel kayak salat di Masjidil Haram,” kata Chairunnisa.

Luthfya juga menjelaskan dengan piawai bagaimana lampu yang diatur sedemikian rupa, bisa memperindah masjid dan membawa suasana yang sangat tenang saat beribadah.

Ia mengambil contoh, Sheikh Zayed Grand Mosque, Abu Dhabi. "My new fav! Sheikh Zayed Grand Mosque, Abu Dhabi. Of course pake lighting designer consultant, Speirs Major Assoc. see? Gaada larangan sama sekali utk menggunakan lampu multi-warna di dalam masjid. Tidak otomatis menjadikan masjid sebagai tempat yang kurang sakral."

Sheikh Zayed Grand Mosque, Abu Dhabi.
Rekomendasi