ERA.id - Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor melakukan pertemuan di kawasan Puncak Pass, tepatnya di Perbatasan Bogor Cianjur pada hari Sabtu (18/9/2021).
Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa solusi mengurangi kemacetan di wilayah Puncak Bogor yaitu dengan membangun Jalur Puncak 2 melalui pembangunan Jalan Poros Tengah-Timur (PTT) dengan luas 33 kilometer Jalur Puncak II, 7 kilometer di antaranya akan masuk ke wilayah Kabupaten Cianjur.
Bupati Bogor, Ade Yasin Munawaroh mengatakan Jalan Poros Tengah-Timur (PTT) memiliki peran vital dalam meningkatkan infrastruktur jaringan jalan regional di wilayah Jawa Barat dan akan menghubungkan wilayah di kabupaten/kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang.
Selin itu, Jalan Poros Tengah-Timur (PTT) akan memberikan manfaat untuk tiga provinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.
"Berdasarkan hasil kajian kami, pembangunan jalur puncak 2 akan menciptakan efisiensi jarak tempuh sekitar 16 persen dan menurunkan tingkat kemacetan di kawasan puncak sebesar 50 persen," kata Ade saat meninjau Ganjil Genap di perbatasan Bogor-Cianjur, Puncak Pas dengan ditemani Bupati Cianjur, Herman Suherman, Senin (20/9/2021).
Ade juga mengungkapkan kawasan yang akan dilalui oleh Jalan Poros Tengah-Timur (PTT) memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan.
"Hingga saat ini sudah banyak dibuka kawasan wisata sehingga jika akses jalan ditingkatkan, akan membagi tujuan wisata masyarakat, tidak lagi terfokus ke puncak," ucap Ade yang jyga politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ade juga menambahkan total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan Jalur Puncak 2 melalui pembangunan Jalan Poros Tengah-Timur (PTT) adalah kurang lebih sebesar 5 Triliun rupiah.
"Karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, maka dibutuhkan dukungan baik dari pemerintah pusat. Kami optimis sinegritas dan kolaborasi semua pihak terutama pemerintah pusat, provinsi,, kabupaten, swasta dan masyarakat dalam membangun jalur puncak 2 akan berdampak signifikan bagi pengembangan kawasan dan akan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat," harapnya.
Ditempat yang sama Bupati Cianjur, Herman Suherman juga mendukung pembangunan Jalur Puncak II.
Herman menilai, banyak potensi wisata di kecamatan Cipanas, Sukaresmi, dan Pacet, Kabupaten Cianjur tidak maksimal. Lantaran wisatawan mengarah ke Cianjur terjebak kemacetan di wilayah Puncak Bogor.
“Dari Jakarta mau ke Cianjur macet, dari Bandung macet juga. Jadi kawasan Pacet, Cipanas, Sukaresmi sepi, orang mau wisata macet di jalan,” kata Herman.
Senada dengan Ade Yasin, Herman pun berharap agar pembangunan Jalur Puncak II bisa terealisasi sehingga bisa memaksimalkan potensi wisata di Cianjur.