ERA.id - Air laut di beberapa wilayah Teluk Jakarta terkontaminasi obat-obatan, salah satunya parasetamol. Menurut sebuah studi, temuan kandungan parasetamol tinggi ditemukan di wilayah Angke dan Ancol.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Science Direct, Agustus 2021, meneliti sampel yang dikumpulkan di empat lokasi Teluk Jakarta, dan di pantai utara Jawa Tengah.
Para peneliti dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom Centre for Aquatic Environments, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom, dan Research Center for Oceanography, Indonesian Institute of Sciences (LIPI/BRIN) menemukan konsentrasi tinggi parasetamol di perairan Angke, yaitu mencapai 610 nanogram per liter, dan Ancol 420 ng/L.
"Kami mendeteksi (kandungan) parasetamol di dua lokasi di Teluk Jakarta, Angke dan Ancol. Tingkat parasetamol dilaporkan di sini (610 ng/L terdeteksi di Angke) adalah salah satu konsentrasi tertinggi," kata para peneliti dalam jurnal Marine Pollution Bulletin seperti dikutip, Jumat (1/10/2021).
Angka tersebut termasuk tinggi. Selain di Angke, peneliti juga mengambil sampel air laut di Ancol. Hasilnya sama.
"Di Ancol, kami mendeteksi konsentrasi parasetamol 420 ng/L. Konsentrasi yang dilaporkan pada kedua tempat ini lebih tinggi dibandingkan dengan data lain yang dilaporkan," lanjutnya.
Ini adalah studi pertama yang menganalisis gambaran kualitas air laut berkaitan dengan kontaminasi parasetamol di perairan pesisir sekitar Indonesia. Data ini menjadi gambaran awal terhadap kualitas air laut di Indonesia.
Meski demikian, para ilmuwan menyebut studi gambaran awal ini masih membutuhkan analisis lebih lanjut.
"Data yang disajikan dalam studi pendahuluan ini memberikan gambaran kualitas air laut di daerah-daerah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter nutrisi melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesia, dan beberapa logam juga ada," tulisnya.