ERA.id - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan akan terus megawal kasus mutilasi di Papua. Sebab, bukan tidak mungkin kasus tersebut diintervensi pihak-pihak tertentu.
"Sejauh ini belum (ada intervensi), tetapi yang jelas saya kawal, saya kawal. Terlepas dari ada tidaknya intervensi, saya akan kawal, karena intervensi itu bisa saja di level mana saja," kata Andika di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Andika menegaskan, tidak hanya kasus mutilasi di Papua saja yang dikawal. Tetapi juga sejumlah kasus lainnya sejak beberapa tahun lalu juga akan tetap menjadi perhatian pihaknya.
Ia mengaku, tak mudah mengawal proses hukum dari kasus-kasus yang ada. Apalagi tak jarang ada intervensi dari pihak internal.
"Yang dua tahun lalu masih saya kawal dan itu tidak mudah, saya sampaikan sekali lagi tidak mudah karena apa saja usaha-usaha untuk misalnya mengintervensi, ada yang internal," kata Andika.
Sebelumnya, sebanyak empat orang menjadi korban pembunuhan mutilasi di Kabupaten Mimika, Papua. Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengatakan kasus ini adalah perampokan.
"Iya (pembunuhan ini) modusnya jual beli senjata tapi tahunya dirampok (oleh pelaku)," kaya Faizal saat dihubungi hari ini.
Melansir ANTARA, pembunuhan sadis tersebut terjadi Senin (22/8/2022) lalu sekitar pukul 21.50 WIT di kawasan SP 1, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua. Empat orang yang menjadi korban dalam pembunuhan itu adalah Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi, dan seorang korban yang belum diketahui identitasnya. Jasad para korban ini dibuang di sekitar sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.
Polisi melakukan penelusuran dari kasus ini. Polres Mimika pun menangkap dan menahan tiga orang terduga pelaku.
Tiga terduga pelaku yang ditahan yaitu APL alias Jeck, DU, dan R. Mereka bertiga ditangkap di lokasi berbeda.
Kombes Faizal Rahmadani sebelumnya mengatakan tiga terduga pelaku ini ditahan di Polres Mimika. Faizal menambahkan polisi menduga pelaku yang melakukan pembunuhan ke empat warga sipil ini lebih dari tiga orang. Namun, sambungnya, hal ini perlu pendalaman lebih lanjut.
Lebih lanjut, Faizal menerangkan baru 2 dari 4 jenazah dua korban yang ditemukan. Jenazah pertama yang ditemukan itu adalah korban Arnold Lokbere yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan, pada Jumat (26/8/2022) kemarin.
Jenazah kedua yang belum diketahui identitasnya ini ditemukan esok harinya atau pada Sabtu (27/8/2022) lalu dengan kondisi yang mengenaskan juga.
Faizal mengatakan polisi juga menemukan mobil rental yang digunakan salah satu korban, yakni Toyota Astra Calya warna merah tanpa pelat nomor dengan nomor rangka MHKA6GJ6JKJ115394. Mobil ini dibakar.
Motif mengenai kasus pembunuhan sadis ini belum diketahui.
Lalu diketahui, enam personel oknum TNI diduga terlibat dari kasus pembunuhan 4 warga sipil di Kabupaten Mimika, Papua ini. Ke enam personel TNI ditetapkan menjadi tersangka.
"(Keenam personel ini jadi) tersangka," kata Danpuspomad Letjen Chandra W. Sukotjo saat dihubungi, hari ini.