ERA.id - Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menuding pemerintahan era Presiden Joko Widodo hanya sekedar meresmikan infrastruktur yang dibaangun di era Susilo Bambang Yudhoyono.
Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah menilai tudingan tersebut tidak tepat. Dia justru mengapresiasi kerja Jokowi selama ini meski dengan anggaran terbatas.
"Kalau dikatakan sebagai penggunting pita juga tidak benar karena Jokowi dengan susah payah, waktu yang terbatas, dan anggaran yang terbatas mampu menyelesaikan dengan tepat, sehingga kepuasan publik sangat besar," ujar Trubus kepada wartawan.
Trubus berkata data menunjukkan di era Jokowi pembangun Infrastruktur mengalami lompatan kemajuan yang besar. Sementara di era SBY pembangunan infrastruktur selama 10 tahun tak banyak kemajuan.
"Bahkan berbagai pembangunan unggulan justru mangkrak seperti hambalang dan rencana pembangunan jembatan selat sunda yang sudah groundbreaking dengan anggaran APBN ternyata tidak berlanjut," ujarnya.
Dikutip dari data Kementerian PUPR, Presiden SBY hanya membangun jalan tol sepanjang 189,2 kilometer sejak 2004 hingga 2019.
Sementara Jokowi telah membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 kilometer sejak menjabat pada tahun 2014.
Bahkan, 750 km jalan tol lagi ditargetkan selesai pada 2024.
Data lainnya juga menyebukan ada 18 bendungan yang konstruksinya dimulai di era SBY. Namun, seluruhnya diselesaikan di era Jokowi.
Jokowi juga diketahui membangun 12 bendungan sejak menjabat. Jika diakumulasi, ada 30 bendungan yang selesai dibangun di era Jokowi.
Di era Jokowi, ditargetkan juga ada 27 bendungan lagi hingga 2024.
Sementara itu, tercatat dalam data Kementerian Perhubungan, ada 24 bandara dibangun di era SBY. Sedangkan di era Jokowi sebanyak 29 bandara.
Jokowi bahkan diketahui menargetkan bakal ada 9 bandara baru maupun revitalisasi hingga 2024.
Selain itu, 316.590 km jalan desa selesai konstruksi di era Jokowi.
Capaian infrastruktur desa yang ada di era Jokowi, antara lain 1.597.539 m jembatan; 1.474.544 unit air bersih desa; 501.054 unit irigasi desa; 12.297 pasar desa, dan 42.357 posyandu.