ERA.id - Presiden Joko Widodo mengatakan krisis global semakin tak bisa diprediksi kapan berakhirnya.
Terlebih setelah hasil referendum empat wilayah di Ukraina yang menginginkan bergabung dengan Rusia.
Perang antara Ukraina dan Rusia menjadi salah satu penyebab krisis global saat ini.
"Referendum yang kemarin dilakukan di 4 wilayah di Ukraina, di Donetsk, di Lugansk timur, di Zaporizhzhia, di Kherson makin merumitkan lagi kapan akan selesai dan imbasnya kepada ekonomi seperti apa, makin rumit," kata Jokowi dalam pidatonya saat acara Pengarahan Presiden kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pangdam dan Kapolda di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Jokowi mengatakan, ke depannya, krisis global yang terjadi semakin sulit diprediksi kapan akan berakhir.
Alih-alih membaik, kondisi di tahun depan justru disebut akan semaki gelap.
"Tahun ini sulit, dan tahun depan sekali lagi saya sampaikan akan gelap. Dan kita enggak tahu badai besarnya seperti apa, sekuat apa, engak bisa dikalkulasi," kata Jokowi.
Di hadapan seluruh menteri dan kepala negara, hingga kepala daerah, Jokowi menegaskan akan terus menyampaikan sulitnya kondisi global agar semua stakeholder memiliki kepekaan yang sama.
"Ini yang terus akan saya ulang-ulang supaya kita sadar dan semuanya punya sanse of crisis," tegasnya.