Menko Perekonomian Klaim Banyak Negara Ingin Tiru Metode KUR di Indonesia

| 05 Oct 2022 22:15
Menko Perekonomian Klaim Banyak Negara Ingin Tiru Metode KUR di Indonesia
Airlangga Hartarto (Dok Kemenko Perekonomian)

ERA.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memamerkan salah satu prorgam pemerintah untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam pertemuan Parliamentary Forum in the Context of the G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Menurut Airlangga, KUR merupakan salah satu program pemerintah untuk menjawab tantangan krisis ekonomi global yang ada saat ini.

"Saya tadi sampaikan terkait dengan apa yang sudah dilaksanakan Indonesia, terutama menghadapi tantangan yang ada pemerintah sudah melakukan berbagai program, terutama untuk mendorong mikro dan small pengusaha, dan juga meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat," kata Airlangga usai menghadiri pra-pembukaan P20.

Airlangga mengatakan, program KUR yang dijalankan pemerintah mendapat pujian dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), karena dinilai berkontribusi terhadap ketahanan pangan. Menurutnya, salah satu keberhasilan dari eksosistem pangan adalah pembiyaan yang murah.

Selain mendapat pujian dari FAO, Airlangga juga mengklaim bahwa sejumlah negara khususnya anggota G20, mulai meniru program KUR.

"Nah, ini beberapa negara ingin menreplikasi program tersebut. Termasuk juga mendapatkan perhatian dari World Bank," kata Airlangga.

Selain isu ekonomi, Airlangga juga menyinggung soal isu lingkungan. Harapannya, di masa mendatang, negara-negara di dunia mulai mengembangkan energi terbarukan.

Misalnya, melakuan co-firing Pempangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan amonia yang dinilai bisa mengurangi karbon. Co-firing merupakan teknologi substitusi batu bara dengan biomassa.

"Yang kedua karbon capture dan storage, itu juga akan menurunkan karbon. Yang ketiga financial model untuk early retirement daripada PLTU yang tidak efisien atau tua. Jadi ini semua menjadi salah satu deliverables," papar Airlangga.

Terkait dengan agenda P20, Airlangga mengatakan bahwa seluruh hasil diskusinya akan menjadi bagian dari rekomendasi pada forum G20 di Bali pada November 2022.

"Nanti hasil dari seluruh working group menjadi bagian dari rekomendasi G20," kata Airlangga.

Untuk diketahui, P20 dihadiri oleh Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU) Duarte Pacheco dan para Pimpinan Parlemen Negara G20, termasuk Speaker of The House of Commons Inggris, Sir Lindsay Harvey Hoyle.

Forum ini merupakan rangkaian kegiatan the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) yang akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (6/10).

Adapun tema yang dibahas pada Inter-parliamentary Forum P20 adalah tentang peran parlemen dalam memperkuat Multilateralisme di abad 21.

Rekomendasi