Ada Isu Reshuffle, Mentan Syahrul Tegaskan Tak ada Masalah di Kabinet Indonesia Maju

| 19 Jan 2023 14:44
Ada Isu Reshuffle, Mentan Syahrul Tegaskan Tak ada Masalah di Kabinet Indonesia Maju
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

ERA.id - Menteri Pertanian (Mentan) yang juga politisi dari Partai NasDem, Syahrul Yasin Limpo, memastikan tidak ada masalah di internal Kabinet Indonesia Kerja maupun antarpartai politik koalisi pemerintahan.

Hal ini merespons kabar perombakan kabinet atau reshuffle dan panasnya hubungan PDI Perjuangan dan NasDem. "Ndak ada (masalah) tuh," kata Syahrul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Lagipula, menurut Syahrul, Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran menterinya untuk bekerja keras di lapangan. Makanya dia tak tahu menahu soal isu reshuffle yang berkembang.

"Saya nggak mengerti, saya tidak mengerti itu. Tetapi rasanya semua menteri kerja maksimal karena Pak Jokowi sangat memaksa kita di lapangan," kata Syahrul.

Seperti diketahui, isu reshuffle kembali mencuat sejak akhir tahun 2022. Presiden Joko Widodo juga beberapa kali memberikan sinyal akan merombak kembali kabinetnya.

Belakangan, PDI Perjuangan paling keras mendorong reshuffle dilakukan, khususnya terhadap menteri-menteri yang berasal dari Partai NasDem.

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menilai, menteri-menteri dari NasDem sebaiknya mengundurkan diri saja.

Hal ini merespons kinerja sejumlah menteri dari PNasDem dan juga sikap partai besutan Surya Paloh yang belakangan mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

"Satu, kinerjanya. Dua, termasuk partainya. Kalau memang gentle betul, sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya, lebih baik mengundurkan diri, itu lebih gentle," tagas Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (3/1) silam.

Menurut Djarot, menteri-menteri dari NasDem sudah tak cocok lagi mengerjakan program-program Jokowi. Terlebih, NasDem sempat menyebut Anies sebagai antitesa Jokowi.

"Sebab mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan Pak Jokowi. Termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis Pak Jokowi," ucapnya.

Rekomendasi