Tim Editor
ERA.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerangkan Korps Bhayangkara akan membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menangkap daftar pencarian orang (DPO) atau buronan korupsi KPK di luar negeri.
Bantuan itu dengan membangun kerja sama police to police dengan negara-negara di Asia Tenggara.
"Menambahkan apa yang disampaikan Bapak Ketua KPK (Firli Bahuri), bahwa kami dari Polri saat ini juga membuat kerja sama dengan beberapa negara di ASEAN untuk mempermudah pencarian para pelaku dengan skema police to police," kata Listyo saat konferensi pers virtual bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (7/2/2023).
Mantan Kabareskrim Polri ini menerangkan, pihaknya sudah berkeliling ke sejumlah negara ASEAN untuk mencari buronan KPK ini. Dengan bantuan ini, Listyo berharap para koruptor yang kabur ini bisa segera ditangkap.
"Dan saat ini kami sedang keliling ke beberapa negara ASEAN dan mudah-mudahan ini bisa digunakan untuk membantu melakukan penangkapan terhadap para pelaku atau para buron yang saat ini berada di luar Indonesia," tambah Listyo.
Sebelumnya, Presiden Jokowi buka suara perihal sejumlah politisi yang masih menjadi buronan KPK. Salah satunya mantan kader PDI Perjuangan (PDIP), Harun Masiku.
"Kalau memang barangnya ada, pasti ditemukan dong," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini.
Belum tertangkapnya para politisi pelaku korupsi itu hanya karena masalah teknis saja. Dia bilang, sebenarnya ada juga buronan yang cepat tertangkap.
"Itu sangat teknis, saya kira biar KPK yang jawab. Bahwa ada yang belum ketemu setahun, tapi baru enam bulan sudah ketemu juga ada. Tapi ada juga yang memang belum ketemu," ucapnya.
l
