Curiga Ada yang Upayakan Suasana Jelang 2024 Tak Kondusif, DPR Desak Usut Dalang Penembakan Kantor MUI

| 02 May 2023 16:14
Curiga Ada yang Upayakan Suasana Jelang 2024 Tak Kondusif, DPR Desak Usut Dalang Penembakan Kantor MUI
Polisi mendatangi Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta Pusat (Jakpus) yang ditembak orang tak dikenal (OTK). (Ilham Apriyanto/ERA.id)

ERA.id - Sejumlah anggota DPR RI mengutuk keras aksi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat. 

Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori meminta aparat penegak hukum segera mengusut dalang dibalik peristiwa tersebut. Dia mencurigai adanya pihak yang mengupayakan agar suasana tak kondusif di tengah tahun politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Saya mengutuk tindakan penembakan terhadap kantor MUI yang tidak bertanggung jawab. Penegak hukum segera adili dan usut tuntas siapa di belakangnya," kata Bukhori kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).

"Ini adalah upaya-upaya agar kondisi menuju 2024 semakin tidak kondusif," imbuhnnya.

Dia meminta umat Islam di Indonesia tak terpancing dengan adanya peristiswa penembakan di Kantor MUI.

"Umat Islam harus waspada, namun tidak boleh terpancing," kata Bukhori.

Senada, Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq juga mendesak agar aparat penegak hukum mengusut siapa dalang di balik aksi tersebut.

Dia mengatakan, ada kelompok-kelompok yang ingin menggiring opini bahwa situasi di tahun politik ini tak beres.

"Harus juga diusut di belakang atau siapa, kelompok mana di belakang orang yang melakukan penembakan. Ini perlu karena mungkin ada upaya-upaya di tahun politik membuat semacam opini publik bahwa ada yang tidak beres dengan negeri ini," papar Maman.

Politisi PKB itu mengatakan, pengusutan harus segera dilakukan. Sebab, sejauh ini kondisi dalam negeri di tengah tahun politik masih sangat kondusif. Sehingga, aksi teror seperti yang terjadi di Kantor MUI pusat harus segera diredam.

"Padahal selama ini kita masih melihat bahwa suasana tetap kondusif, kehadiran aparat kita baik kepolisian maupun TNI masih menjadi penjaga yang utama dalam menjaga keadaan Indonesia," ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengimbau kepada seluruh ormas keagamanan supaya tetap mengedepankan dialog dan dakwah yang sesuai dengan nilai-nilai toleransi.

"Menjadi tugas dari semua ormas, termasuk MUI, untuk tidak lelah mengdukasi masyarakat tentang perlunya upaya dialog, komunikasi, dakwah-dakwah yang lebih toleran, damai, mengedepankan pola-pola yang sesuai keindonesian kita," kata Maman.

Sebagai informasi, telah terjadi aksi penembakan yang terjadi di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

Adapun aktivitas di Kantor MUI sedang melangsungkan rapat pimpinan dan kegiatan silaturahmi. Akibat aksi penemakan tersebut, sejumlah orang mengalami luka-luka.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, pelaku penembakan dinyatakan tewas. Diketahui pelaku berinisial M itu merupakan pemuda asal Lampung.

"(Dari) KTP (pelaku berasal dari) Lampung," kata Komarudin.

Saat ini jasad pelaku sudah dibahwa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diautopsi.

"Sejak diamankan dari TKP (pelaku) sudah dalam kondisi tidak sadar. Kemudian sempat dibawa ke polsek namun di polsek juga sempat tidak sadar. Akhirnya kita bawa ke Puskesmas Menteng, dokter Puskesmas Menteng menyatakan bahwa pelaku sudah dalam keadaan meninggal," ungkapnya.

Sementara menurut pengakuan Wasekjen MUI bidang hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah mengungkapkan pelaku yang menembak kantor MUI mengaku Tuhan saat melakukan penembakan.

"Saya kira ini bentuk teror yang mengaku Tuhan. Iya dia bilang ngaku Tuhan," kata Ikhsan.

Rekomendasi