Tim Editor
ERA.id - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, merespons pertemuan petinggi partai pendukung pemerintah minus dirinya, dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Selasa (2/5) malam silam.
"Pak Jokowi kan sudah jawab, bahwa saya tidak diundang sama beliau kan," kata Surya Paloh sembari tertawa saat ditemui di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).
Surya mengaku memahami sikap Presiden Jokowi yang tak mengundang partainya dalam pertemuan itu. Menurutnya, hal itu berkaitan dengan sikap politik Partai NasDem yang sudah memiliki koalisi dan pilihan calon presiden (capres) sendiri.
Dia tak mempermasalahkan apabila untuk saat ini Presiden Jokowi tak lagi menganggap keberadaan Partai NasDem di koalisi pemerintah.
"Saya bisa pahami itu, pasti Pak Jokowi menempatkan positioning. Beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintah dan beliau tidak menganggap lagi NasDem ini dalam koalisi pemerintahan untuk sementara," katanya.
Meski begitu, Surya Paloh menegaskan, Partai NasDem tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Presiden Jokowi-Wapres Ma'ruf Amin hingga akhir masa jabatannya.
"Tetap. Kan sudah kita katakan, kita berupaya sedemikian rupa agar konsisten dengan apa yang selalu kita komitkan," kata Surya Paloh.
Lebih lanjut, Surya Paloh mengatakan akan menjadwalkan komunikasi dengan Presiden Jokowi dalam waktu dekat. "Nanti kita lihat waktunya, kapan waktunya Pak Jokowi kosong. Nanti saya telpon," katanya.
Diketahui, Presiden Jokowi mengundang enam ketua umum partai politik pendukung pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5) malam.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut tidak ada pembahasan spesifik mengenai koalisi partai politik (parpol) dalam acara halalbihalal Presiden Joko Widodo dan para ketua umum parpol di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.
"Tadi kita gak bahas spesifik mengenai (koalisi partai) itu, tapi lebih kepada perekonomian ke depan," kata Airlangga Hartarto seusai menghadiri pertemuan Presiden Jokowi.
