ERA.id - Partai NasDem kembali disebut-sebut dipolitisasi usai kadernya, yakni Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo terjerat kasus hukum. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut partainya juga pernah dipolitisasi.
"Ya PDIP kan juga belajar dari persoalan yang terjadi di PDI. Kami pernah mengalami itu tetapi yang kami lakukan adalah mawas diri, melakukan perbaikan-perbaikan internal," kata Hasto di sela-sela acara Rakernas IV PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus), Sabtu (30/9/2023).
Dia menerangkan PDIP percaya KPK dalam memberantas korupsi. Sebab, lembaga antirasuah ini selalu memapah fakta dan bukti-bukti ketika mengambil suatu tindakan.
"Meskipun ini terjadi pada menteri dari partai lain tetapi PDIP tetap melakukan evaluasi ke dalam, belajar," ujar Hasto.
Penyidik KPK sebelumnya menyita uang tunai senilai puluhan miliar saat menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo di Kompleks Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/9) kemarin.
"Apa hasil dari proses geledah rumah dinas menteri dimaksud? Dari informasi yang kami peroleh, dalam proses dimaksud ditemukan antara lain sejumlah uang rupiah dan dalam bentuk mata uang asing," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, hari ini.
Kemudian terkait informasi soal alat penghitung uang dalam penggeledahan tersebut, Ali menerangkan alat hitung uang tersebut memang dibawa oleh tim penyidik untuk menghitung secara akurat.
Ali belum memberikan secara pasti nominal uang yang disita dalam penggeledahan tersebut, namun nominalnya mencapai puluhan miliar. "Sekira sejauh ini puluhan miliar yang kemudian ditemukan dalam proses penggeledahan dimaksud," ujarnya.
Selain uang tunai, penyidik KPK menyita sejumlah barang bukti dalam bentuk dokumen dalam proses penggeledahan dimaksud. Kasus dugaan korupsi di Kementan ini telah naik ke tahap penyidikan.