Jika Menang Pilpres, Ganjar Akan Hidupkan Bekraf yang Dihilangkan Jokowi Tahun 2019

| 09 Jan 2024 11:21
Jika Menang Pilpres, Ganjar Akan Hidupkan Bekraf yang Dihilangkan Jokowi Tahun 2019
Ganjar Pranowo (Facebook. Ganjar)

ERA.id - Bila memenangi Pilpres 2024, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, akan mengembalikan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

"Beberapa kawan ketemu saya, yang pertama mereka menyampaikan bicara kelembagaan. Kenapa Bekraf hilang, Pak? Menurutmu, perlu kembali enggak? Oke, perlu kembali dulu apa enggak? Soal terarahnya kan berikutnya. Saya kembalikan besok. Konkret, ya, kelembagaannya," kata Ganjar saat berbincang dengan komika Faza Meong di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Senin (8/1) kemarin.

Bekraf awalnya merupakan bagian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang dibentuk tahun 2011-2014. Kemudian, Presiden Jokowi melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 membentuk Bekraf.

Kemudian, di periode pemerintahan selanjutnya, Jokowi mengubah Bekraf menjadi Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Ganjar mengatakan aspirasi yang disampaikan komika itu juga sempat disampaikan oleh beberapa pelaku lain di bidang ekonomi kreatif yang pernah dia temui.

​​​​​​​

"Ini juga masukan dari banyak pihak agar dihidupkan kembali Badan Ekonomi Kreatif. Saya kira kalau itu menjadi sebuah masukan dan menurut para pelaku itu penting, ya, kami hidupkan lagi, tidak apa-apa; dan itulah yang menurut saya menjadi sangat responsif pada keperluan-keperluan dari para pelaku ekonomi kreatif," jelasnya.

​​​​​​​

Mantan gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut mengaku dengan menghadirkan kembali Bekraf, maka bisa menghasilkan kekuatan ekonomi yang dahsyat bagi industri ekonomi kreatif Indonesia.

​​​​​​​

"Dan dicontohkan tadi, ada mahasiswa yang kuliah di Korea Selatan. Dia menunjukkan bahwa ini bisa menghasilkan kekuatan ekonomi yang dahsyat dan saya juga sangat percaya itu karena saya bertemu dengan semua pelakunya," katanya.

​​​​​​​

Ganjar juga mengungkapkan telah memiliki rancangan induk atau grand design untuk pengembangan industri ekonomi kreatif di Indonesia.

​​​​​​​

"Satu, kelembagaan tadi. Saya sebut sebagai sebuah yang pertama. Yang kedua, bagaimana cara fasilitasi insentif yang bisa diberikan, termasuk tadi apa namanya, akses permodalan, mungkin perpajakan. Yang berikutnya, kami omongkan duta atau duta besar seni budaya," katanya.

Menurut Ganjar, duta besar seni budaya menjadi penting dan akan didorong untuk memasarkan dan memfasilitasi industri ekonomi kreatif Indonesia.

Selain itu, Ganjar mengatakan bahwa dalam konteks budaya pop atau pop culture, rancangan induk pengembangan industri kreatif tersebut akan belajar dari India dan Korea Selatan.

"Enggak usah malu-malu. Tinggal kemudian talenta-talenta ini kita buka, kita dorong, kita targetkan. Kira-kira kalau kita sendiri ingin mengembangkan itu bagaimana?" ujar Ganjar.

Rekomendasi