ERA.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menilai, maraknya kasus geger rumah tangga karena judi online disebabkan oleh negara lain yang merusak ekonomi keluarga di Indonesia.
Hal itu menanggapi prihal kasus seorang polwan di Mojokerto membakar suaminya yang juga seorang polisi lantaran ketahuan main judi online.
Awalnya, dia berkelakar bahwa kasus yang baru-baru ini viral cukup kejam dan bisa dilakukan oleh perempuan.
"Ini juga hot soal judi online. Kita harus berduka cita karena ada polisi yang ketika saya baca beritanya, siapa yang membakar siapa, itu ternyata istrinya ya, ternyata perempuan itu lebih kejam dari lelaki, ini tanpa gender stereotip lho ya," kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, Senin (10/6/2024).
Tak hanya itu, dia juga menyoroti kasus prajurit TNI yang bunuh diri karena terlilit utang judi online.
Namun, dia menegaskan bahwa permasalahan judi online bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kementeria Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
"Pertanyaannya, apakah cuma karena penuh permasalahan judi online cuman di tangan Kominfo nih, menurut saya nggak," kata Budi.
Dia menjelaskan, sejak dilantik sejak Juli 2023, Kemkominfo sudah memblokir lebih dari dua juta konten judi online.
Namun dalam prosesnya, Budi mengaku menemukan masalah lain terkait judi online, yaitu sistem pembayaran, dan hal tersebut berkaitan dengan lobi luar negeri.
Belakangan, Presiden Joko Widodo membentuk Satgas Judi Online dengan menugaskan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (menko polhukam) sebagai ketuanya. Sedangkan Kemenkominfo sebagai ketua bidang pencegahan dan Kapolri sebagai ketua bidang penindakan.
"Karena itu, pemberantasan judi online ini bukan satu tugas kementerian seperti Kominfo. Kominfo iya betul mencegah, men-take down, tapi yang lain-lain masih di institusi lain, OJK, BI, karena lintas pembayaran dan sebagainya, ini lintas sektoral, termasuk luar negeri," kata Budi.
Di samping itu, Ketua Umum PROJO itu menemukan pula bahwa judi online itu juga lekat dengan pencucian uang.
Karenanya, dia menilai, rusaknya ekonomi keluarga di Indonesia bukan hanya sekedar judi online saja, tapi juga tanggung jawab negara lain.
"Soal judi online bukan apa pak, ini soal ekonomi keluarga, ini menyangkut ekonomi keluarga masa depan kita sebagai bangsa karena rusak, ini dirusak oleh negara lain lagi, uangnya dibawa kabur," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Polisi berinisial Briptu RDW (27) tewas dibakar istrinya yang merupakan Polwan yakni Briptu FN (28) di Mojokerto, Jawa Timur.
Kasus ini diduga dipicu oleh sang istri yang mendapati suaminya bermain judi online.