ERA.id - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung filsafat mengenai tata surya. Ia menyebut, sebuah negara akan kacau jika di dalamnya terdapat banyak matahari.
Awalnya, SBY mengenang kondisi Kantor DPP Partai Demokrat yang sudah berubah menjadi lebih baik sejak kepemimpinannya berakhir dan dilanjutkan oleh putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Demokrat.
"Tadi waktu saya datang, saya diajak oleh ketua umum, pejabat teras yang lain untuk tur melihat kantor dan tempat perjuangan kita di tempat ini. Terus terang, saya pangling dan surprise dalam arti positif karena tempat kita ini markas besar ini telah dibangun dan ditata dengan indahnya," kata SBY saat menghadiri perayaan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024).
SBY mengatakan, kantor partai berlogo mercy ini bukanlah bangunan yang megah, dan tergolong kecil. Namun, menurut dia, kondisi itu bukanlah yang utama, melainkan fungsinya.
"Tapi ingat, small is beautiful. Kalau ini berfungsi dengan baik, penghuninya memikirkan siang dan malam, day by day, night after night bagaimana caranya Demokrat bisa berperan dalam kehidupan bernegara dan do something, do the best untuk rakyat yang sangat kita cintai," ujar dia.
Presiden ke-6 RI ini meyakini bahwa Demokrat bisa melakukan misi yang besar kedepannya, meski kini partai itu dipimpin oleh sosok yang lebih muda. SBY juga mengakui, hatinya masih tetap berada di kantor tersebut.
"Saya punya keyakinan, untuk misi besar yang akan dilakukan Demokrat sekarang dan ke masa depan, memang sejak lima tahun yang lalu ketika kepemimpinan Partai Demokrat beralih ke tokoh dan kader yang lebih muda, saya belum pernah ke sini," jelas dia.
"Ini membuktikan bahwa ketika saya mengatakan saya sekarang tidak lagi menangani politik sehari-hari. Day to day politics, saya pegang kata-kata saya meskipun hati saya masih di rumah besar ini," sambung SBY.
SBY lantas mengutip falsafah mengenai tata surya dalam konteks struktur organisasi. Ia menjelaskan, dalam suatu partai politik, termasuk Demokrat, hanya ada satu matahari atau pemimpin, yakni ketua umum.
"Ada falsafah yang bagus, belajar dari tata surya, apa yang ada di alam semesta. Di alam ini hanya ada satu matahari, tidak ada lagi. Sama dengan Partai Demokrat yang kita cintai, hanya ada satu matahari, yaitu ketua umum kita," ungkap SBY.
Menurut dia, hal serupa juga berlaku dalam lingkup yang lebih besar, yakni bernegara. Ia menyebut, negara akan kacau jika terdapat lebih dari satu matahari.
"Akan kacau dalam sebuah negara, dalam sebuah institusi ini, termasuk partai politik kalau mataharinya banyak. Bisa dibayangkan, makin panas karena matahari satu sudah panas, lalu ada dua, ada tiga bagaimana," pungkasnya.