PKB Minta Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang oleh Polisi Diusut Tuntas

| 28 Nov 2024 16:30
PKB Minta Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang oleh Polisi Diusut Tuntas
Seorang siswa melintasi karangan bunga untuk kepada siswa korban penembakan oleh oknum polisi usai Aksi Usut Tuntas Penembakan Siswa di depan SMKN 4 Semarang, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024). . ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.

ERA.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendesak kasus penembakan oleh oknum polisi hingga menewaskan seorang siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Timur, diusut tuntas.

Wakil Ketua Pengurus Harian DPP Muhammad Aji Pratama mendorong semua fakta harus diungkap secara terang benderang, tanpa ada upaya untuk menutupi kebenaran atau melindungi pihak tertentu.

"Keluarga korban berhak mendapatkan kejelasan dan keadilan. Aparat penegak hukum harus menjamin bahwa semua proses dilakukan sesuai aturan yang berlaku, tanpa pandang bulu," kata Aji di Jakarta, Kamis (28/11/2024), dikutip dari Antara.

Ia mengutuk keras segala bentuk tindakan kekerasan, terutama yang melibatkan aparat penegak hukum seperti insiden di Semarang, yang tidak hanya merenggut nyawa generasi muda, tetapi juga mencederai rasa keadilan masyarakat dan kepercayaan terhadap institusi hukum.

Menurutnya, peristiwa itu harus menjadi titik balik untuk memperbaiki sistem penegakan hukum di Indonesia.

Aji menilai reformasi yang transparan dan menyeluruh diperlukan agar masyarakat dapat kembali percaya pada institusi hukum dan merasa terlindungi, bukan justru terancam.

"Kasus itu menjadi pukulan serius terhadap komitmen penegakan hukum yang adil dan humanis. Proses penyelesaian yang objektif dan transparan harus menjadi prioritas agar kepercayaan publik dapat dipulihkan," ujar politisi itu.

Ia pun mengingatkan pentingnya evaluasi terhadap prosedur operasional aparat kepolisian. Penggunaan kekuatan secara berlebihan tidak boleh menjadi solusi dalam menangani persoalan masyarakat, terutama yang melibatkan anak muda.

PKB berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan mendorong reformasi dalam sistem penegakan hukum agar aparat bertindak dengan adil dan humanis.

"Evaluasi mendalam terhadap prosedur operasional aparat penegak hukum sangat mendesak dilakukan. Tanpa reformasi yang serius, insiden seperti ini dapat terulang dan berpotensi menimpa siapa saja, tanpa memandang status atau latar belakang," kata dia.

Oknum polisi berinisial R, pelaku penembakan siswa SMKN 4 Semarang, sudah ditahan dan menjalani penempatan khusus selama 20 hari dalam penyelidikan perkara tersebut.

"Yang bersangkutan akan menjalani sidang etik atas tindakan eksesif yang dilakukan," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto di Semarang, Rabu (27/11/2024).

Penyelidikan dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum bersama Bidang Propam Polda, dan diasistensi oleh Mabes Polri.

Ia memastikan proses hukum perkara tersebut dilakukan sesuai fakta yang benar dan setransparan mungkin.

Sebelumnya, Polda Jawa Tengah menuduh korban merupakan anggota gangster dan tewas saat polisi berusaha melerai tawuran. Hal tersebut dikecam banyak orang karena tidak sesuai dengan keterangan masyarakat sekitar dan kesaksian pihak sekolah.

Rekomendasi