ERA.id - Anggota DPR RI dari Komisi 10 Fraksi PDI Perjuangan, Bonnie Triana, tak setuju dengan pemberedelan pameran lukisan Yos Suprapto di Galeri Nasional, Kamis kemarin. Meski dia diizinkan untuk masuk dalam Galeri Nasional yang sejak kemarin dikunci sebelum pameran lukisan bertajuk “Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan”, Bonnie menolak.
"Saya dapat izin untuk melihat, tapi izinnya cuma saya. Saya memutuskan untuk tidak masuk, karena pertimbangan saya di sini, saya juga ada Mas Bambu (mentor Bonnie), ada teman-teman yang saya pikir juga penting untuk masuk dan ke dalam. Jadi saya tidak mau semacam menggunakan privilege untuk bisa masuk sendirian, jadi saya memilih untuk tidak masuk," terang Bonnie saat ditemui di Galeri Nasional, Jumat (20/12/2024).
Kata Bonnie, pameran tetap harus dibuka agar publik melihat ada kontroversi lalu menciptakan satu diskusi mengenai seni. "Kalau kemudian ada lukisan kontroversi, toh gambarnya kan sudah beredar luas di mana-mana, netizen sudah bisa lihat, media sosial sudah menyiarkan ke mana-mana. Jadi ya nggak bisa disetop lagi."
Intinya, Bonnie menilai kritik seni tanpa sensor itu bagus untuk demokrasi karena bisa menciptakan diskusi. Apalagi lukisan Yos Suprapto bisa menimbulkan multitafsir. Saat ditanya apakah ada intervensi dari penguasa, Bonnie mengaku kalau ditutupnya pintu Galnas sebelum pameran dimulai, itu sudah masuk ranah intervensi.
"Kan harusnya ya, kalau yang benar ya, menurut saya, kegiatan pameran seni dalam konteks negara demokrasi kan ini boleh, biarin publik yang menilai. Itu nggak bakal menimbulkan bencana politik apa-apa, menurut saya," tandasnya.