Tim Editor
ERA.id - Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Fadli Zon meminta agar para petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dibebaskan. Begitu juga dengan para buruh, mahasiswa, pelajar dan lainnya yang ditangkap saat berdemo.
"Karena itu saya menganjurkan dan meminta pada aparat keamanan untuk membebaskan para petinggi dari organisasi KAMI, para buruh, para mahasiswa, para pelajar dan mereka yang ditangkapi karena demonstrasi untuk menolak omnibus law," kata Fadli dalam tayangan Youtube Fadli Zon Official, Rabu (14/10/2020).
Ia menegaskan penolakan terhadap omnibus law ini bagian dari demokrasi. Apalagi perbedaan ini dijamin konstitusi dan UUD 1945. Dalam demokrasi, perbedaan sikap, posisi,dan pandangan harus ditoleransi.
"Tidak boleh kita diseragamkan oleh pikiran-pikiran kekuasaan, karena kekuasaan pun harus di challenge, harus ada check and balances, itu tugasnya di DPR adalah parlemen," katanya.
Selain parlemen, menurutnya, civil society atau masyarakat juga bertugas mengawasi kekuasaan. Sebab negara ini milik warga negara Indonesia, bukan segelintir orang.
"Karena itu apa yang terjadi terhadap mereka yang ditangkapi hanya gara-gara perbedaan posisi, ini harus ditanggapi dengan serius, karena ini pasti merupakan suatu ancaman terhadap demokrasi kita, ini mereduksi demokrasi kita, dan malu kita pada dunia, kita masih mengatakan kita negara yang demokratis," katanya.
Fadli menambahkan justri mereka yang melakukan aksi anarkis dan ilegal seperti pembakaran atau menjadi provokator harus ditangkap. Tapi tidak untuk mereka yang hanya berbeda posisi.
"Mereka yang hanya menganjurkan, menghimbau atau menuntut dari penolakan dari UU omnibus law itu dijamin konstitusi kita. Jangan sampai demokrasi kita dihancurkan, dirusak, kemudian direduksi karena ini merupakan jaminan UUD 1945 dan Pancasila kita," kata Fadli.
