Vaksin COVID-19 Gotong Royong, Pengamat Ingatkan Soal Pemotongan Upah Pekerja

| 23 Feb 2021 18:45
Vaksin COVID-19 Gotong Royong, Pengamat Ingatkan Soal Pemotongan Upah Pekerja
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (Dok. Antara)

ERA.id - Pemerintah tengah merancang aturan mengenai vaksin COVID-19 gotong royong yang diusulkan oleh para pengusaha. Adapun vaksin gotong royong dimaksudkan untuk membantu mempercepat program vaksinasi.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rusli Abdullah mengingkatkan agar perusahaan jangan sampai melakukan pemotongan upah pekerja karena terbebani dengan biaya pembelian vaksin COVID-19 untuk para pekerjanya. 

"Jangan samapai funding ini nanti dibebanin ke pengusaha, tapi nanti pengusaha membebani ke biaya produksi atau pemotongan upah. Atau mungkin di tahun depan tidak akan menaikkan upah," ujar Rusli dalam diskusi virutal yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemkominfo TV, Selasa (23/2/2021).

Oleh karenanya, dia mengusulkan agar pemerintah ikut membiayai vaksin COVID-19 yang akan dibeli oleh pengusaha. Pemerintah, kata Rusli, bisa mengambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Kalau saya pribadi itu harus tax payer yang diambil dari duit APBN, duit PEN. Sehingga makna dari gotong royong benar-benar ada," katanya.

Selain itu, Rusli mengingatkan supaya adanya vaksin gotong royong tidak mengubah janji pemerintah bahwa vaksin COVID-19 diberikan secara gratis bagi seluruh masyarakat. Sebab, banyak narasi yang menyebutkan vaksin gotong royong rentan dikomersialisasikan.

"Harus diperhatikan bahwa vaksinasi gotong royong ini tidak menggugurkan narasi vaksin gratis. Itu yang perlu dicamkan kita semua," ujarnya.

Meski demikian, Rusli mengakui bahwa dengan adanya vaksin gotong royong akan lebih menguntungkan bagi pengusaha. Sebab, dengan melakukan vaksinasi kepada seluruh karyawan atau pekerjanya, maka akan semakin cepat suatu perusahaan kembali bergerak normal dan kembali mambantu pemulihan perekonomian nasional.

"Bagi perusahaan akan lebih menguntungkan, akan lebih running pabriknya secara maksimal menghasilkan produknya. Dari sisi ekonomi para pekerja bisa bekerja secara konsisten kembali tadinya 20 hari misalnya jadi 30 hari, ini sisi positif vaksin gotong royong," ujarnya.

Rekomendasi