Kronologi Jurnalis Marasalem Harahap Tewas yang Diduga Ditembak Orang Tak Dikenal

| 19 Jun 2021 17:30
Kronologi Jurnalis Marasalem Harahap Tewas yang Diduga Ditembak Orang Tak Dikenal
Jenazah Marasalem Harahap saat dibawa kembali ke rumah duka dari RS Bhayangkara Medan (Muchlis Ariandi/era.id)

ERA.id - Seorang jurnalis online, Marasalem Harahap ditemukan bersimbah darah diduga setelah ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) saat hendak pulang ke rumahnya, Sabtu (19/6/2021) dini hari.

Sontak warga Huta 7 Pasar III, Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun heboh saat mendengar suara letusan diduga dari senjata api dan melihat korban bersimbah darah di dalam mobilnya.

Farida Isna Harahap, kakak kandung korban menceritakan, Marasalem Harahap ditemukan telah bersimbah darah di bangku depan setelah ditembak OTK.

"Kejadiannya gak jauh dari rumah adik kami ini. Jadi saat itu warga mendengar suara alarm mobil yang berbunyi setelah terdengar suara letusan senjata. Setelah di cek ternyata almarhum udah terluka," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Dia mengatakan, warga langsung membawa korban ke Rumah Sakit Vita Insani Kota Pematangsiantar. Namun nyawa korban tidak terselamatkan. 

Korban mengalami luka bolong pada bagian paha atas. Korban diduga meninggal dunia lantaran kehabisan darah.

"Pas dilihat warga dia sudah berlinang darah celananya, tempat duduk sudah basah dengan darah," ungkapnya.

Disinggung soal dugaan penyebab korban tewas ditembak OTK, Farida mengaku tidak mengetahui pasti apa persoalan adiknya itu, namun dia mengaku adiknya itu sangat kritis dan tidak pernah takut dengan siapa pun.

Dia mengatakan, korban kerap membuat berita kritis terhadap kondisi yang ada di Pematangsiantar - Simalungun. Bahkan Marasalem Harahap kerap memposting berita tersebut di akun Facebooknya.

"Kalau kenapa dia (ditembak) nggak tahu ya, tapi adik kami ini sangat kritis, memang vokal orangnya, dia selalu memberitakan yang sifatnya kondisi di sana. Dia gak ada takutnya mau itu siapa pun. Di FB (facebook) itu lah semua  dibuatnya," ujarnya.

Dikatakan Farida, jenazah adiknya itu semula dilarikan ke Rumah Sakit Vita Insani, namun selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk proses otopsi.

"Jam 03.00 WIB kami dari sana (Pematangsiantar) naik mobil ambulans. Awalnya dibawa ke Vita Insani, tapi akhirnya karena ini kasus jadi dibawa lah ke Bhayangkara," pungkasnya.

Rekomendasi