Marak Hoaks COVID-19 dan Disinfodemik, Segregasi Digital Mulai Terbentuk

| 14 Aug 2021 09:45
Marak Hoaks COVID-19 dan Disinfodemik, Segregasi Digital Mulai Terbentuk
Ilustrasi penggunaan teknologi (Pixabay)

ERA.id - Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Bambang Gunawan menyebut internet seperti pedang bermata dua. Sebab selain dampak positif, internet juga memiliki dampak negatif.

"Seperti hoaks, disinfodemik, radikalisme, pornografi, bullying dan lainnya," kata Bambang dalam diskusi daring, dikutip Sabtu (14/8/2021).

Ia mencontohkan pada masa pandemi, pemerintah berusaha mengatasinya. Tapi di internet malah ada orang yang menebar informasi yang salah dan bertentangan dengan program pemerintah dalam upaya mengatasi COVID-19.

"Hoaks dan mitos tersebar dan terpelihara oleh segregasi digital homo digitalis, didekatkan algoritma  berdasar kesamaan, kesukaan, komunikasi dan perilaku digital. Muncul segregasi digital, Echo Chambers," katanya.

Menurutnya, mereka ini hanya mau mendengar dari sumber yang sudah sepemikiran, hingga memperteguh sikap mereka. Seperti gema suara di ruang tertutup, pikiran yang berulang memperkuat pandangan yang makin mengental dan stubborn.

"Hoaks pun dianggap sebagai kebenaran karena sesuai dengan suara yang bergema. Di era digital ini ada tantangan-tantangannya yaitu, volatile (lincah), uncertain (tidak menentu), complex, dan ambiguous," katanya.

Rekomendasi