Muncul Varian Baru COVID-19 "Omicron", Guru Besar UI Minta Indonesia Perketat Pintu Masuk

| 27 Nov 2021 19:00
Muncul Varian Baru COVID-19
Ilustrasi (Antara)

ERA.id - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama  meminta Indonesia segera menata ulang masuknya pengunjung dari berbagai negara yang memiliki kasus varian Covid-19 B11529 atau yang disebut Omicron.

Pengamat Kesehatan Masyarakat itu juga meminta pemerintah segera melakukan pemeriksaan terhadap riwayat perjalanan masyarakat atau pelancong yang pernah berkunjung ke negara-negara dengan kasus Omicron.

" Dan Memberlakukan karantina dengan lebih ketat," kata dia dalam keterangan resminya yang diterima Era.id pada Sabtu (27/11/2021).

Dia juga meminta pemerintah untuk mewaspadai klaster penyebaran Covid-19 di berbagai daerah dan juga meningkatkan jumlah tes.

"Melakukan telusur pada semua kontak dari seorang kasus, setidaknya sebagian besar, kalau ditetapkah hanya 8 orang yg ditelusur maka pada berbagai keadaan mungkin belum cukup," tambah dia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (26/11) mengklasifikasi varian B11529 yang muncul di Afrika Selatan sebagai SARS-CoV-2 "varian yang diwaspadai", dan menyebutkan bahwa varian itu kemungkinan lebih cepat menular dibanding varian lainnya.

Bukti awal menunjukkan adanya peningkatan risiko infeksi berulang dan "perubahan yang merugikan dalam epidemiologi COVID-19," kata WHO lewat pernyataan usai rapat tertutup ahli independen yang meninjau data tersebut.

"Varian ini mempunyai mutasi yang banyak, yang beberapa di antaranya mengkhawatirkan. Bukti awal memperlihatkan bahwa varian ini memiliki risiko infeksi berulang yang tinggi, jika dibanding dengan (varian yang diwaspadai) lainnya", kata dia.

Omicron merupakan varian COVID-19 kelima yang menyandang nama.

Menurut WHO, tes PCR saat ini masih dapat mendeteksi varian tersebut.

WHO sebelumnya memperingatkan negara-negara untuk tidak terburu-buru menerapkan pembatasan perjalanan sehubungan dengan temuan varian baru tersebut, mengatakan bahwa mereka harus mengambil "pendekatan berbasis risiko dan sains".

Sejumlah negara langsung mewaspadai temuan varian B11529 di Afsel.

Rekomendasi