Tiga Proyek Perkeretaapian Prioritas 2022, Kereta Cepat Jakarta Bandung Hingga KA Layang di Perkotaan Medan

| 09 Feb 2022 20:16
Tiga Proyek Perkeretaapian Prioritas 2022, Kereta Cepat Jakarta Bandung Hingga KA Layang di Perkotaan Medan
Ilustrasi kereta api (Antara)

ERA.id - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri menyebutkan berdasarkan rencana kerja pemerintah, ada tiga proyek perkeretaapian prioritas pada 2022.

"Pada tahun 2022, sasaran prioritas nasional yaitu memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar melalui major project," kata Zulfikri dalam rapat dengar pendapat umum bersama Komisi V DPR di Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (9/2/2022).

Zulfikri menjelaskan ketiga proyek prioritas itu pertama, pembangunan sistem kereta api Makassar-Parepare pada segmen Marros-Kabupaten Barru sepanjang 59,6 kilometer dan siding KA Mangilu-Tonasa 1,5 kilometer.

Kedua, pembangunan kereta api kecepatan tinggi di Pulau Jawa yakni Jakarta-Semarang dan Jakarta-Bandung.

Dengan jenis pekerjaannya antara lain penataan emplasemen Stasiun Padalarang dan Stasiun Bandung untuk konektivitas Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), pendampingan pelaksanaan perancangan dasar jalur KA tambahan Jakarta-Surabaya, dan fasilitas operasi Stasiun Padalarang.

Proyek ketiga, pengembangan sistem angkutan umum massal di enam wilayah metropolitan, yakni pembangunan jalan KA layang Medan-Binjai di kawasan perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo selanjutnya disebut Kawasan Perkotaan Mebidangro, kemudian double track Kiaracondong-Cicalengka di Bandung Raya, dan sejumlah proyek fasilitas perkeretaapian di wilayah Jabodetabek.

"Direktorat Jenderal Perkeretaapian mendapatkan pagu alokasi anggaran tahun 2022 sebesar Rp6,72 triliun. Kemudian, dalam rangka mitigasi dampak dari COVID-19, terdapat automatic adjustment sebesar Rp155,93 miliar," ujarnya.

Lebih lanjut, Zulfikri menyampaikan selain pembangunan dan peningkatan prasarana perkeretaapian, pihaknya juga memprioritaskan program pelayanan kereta api perintis di sejumlah daerah.

Di antaranya, subsidi perintis lintas Krueng Geukeuh-Kuta Blang, Tebing Tinggi-Kuala Tanjung, Binjai-Besitang, Lubuk Alung-Kayu Tanam, KA Bandara Internasional Minangkabau, subsidi LRT Sumatera, subsidi perintis KA Makassar-Pare pare, dan subsidi perintis lintas Purwosari-Wonogiri.

"Kami akan mempercepat pelaksanaan program dengan berkoordinasi dengan semua stakeholder. Selain itu, juga meningkatkan kualitas belanja agar efisien serta meningkatkan monitoring, evaluasi, dan pengawasan internal," ujarnya.

Rekomendasi