Sempat Dilarang Keluar Rumah oleh Anaknya Selama Pandemi Covid-19, Megawati Akan Hadiri Pelantikan Presiden Korsel di Seoul

| 09 May 2022 11:43
Sempat Dilarang Keluar Rumah oleh Anaknya Selama Pandemi Covid-19, Megawati Akan Hadiri Pelantikan Presiden Korsel di Seoul
Megawati disambut Dubes Indonesia untuk Korsel Gandi Sulistiyanto, Deputi Jenderal MOFA danAtase Pertahanan RI di Seoul. (Foto: Istimewa)

ERA.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan lawatan ke Korea Selatan. Ini merupakan kali pertama Presiden RI kelima itu bepergian hingga luar negeri selama pandemi Covid-19.

Diketahui, dalam sejumlah kesempatan Megawati sempat curhat bahwa selama pandemi Covid-19 dirinya dilarang keluar rumah oleh anak-anaknya.

"Setelah dua tahun masa pandemi, ini baru pertama kali bagi Ibu Megawati keluar dan naik pesawat. Baru ini setelah pandemi. Selama pandemi, belum pernah Ibu Mega naik pesawat keluar negeri. Bahkan selama pandemi, Ibu Megawati juga tidak pernah ke Bali," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto melalui keterangan tertulis, Senin (9/5/2022).

Adapun lawatan Megawati ke Korea Selatan untuk menghadiri sejumlah agenda. Salah satunya yaitu pelantikan Presiden baru Korsel Yoon Suk Yeol di Seoul, pada pada Selasa (10/5), pukul 10.30 waktu setempat.

Menurut Hasto, secara khusus Presiden Korsel terpilih Yoon Suk Yeol mengudang Megawati. Hal ini tentunya menjadi suatu kehormatan.

"Undangan dari Republik Korea ini merupakan suatu kehormatan. Undangan bersifat khusus oleh Presiden terpilih untuk menghadiri pelantikan," kata Hasto.

Rencananya, pada malam hari setelah pelantikan, Megawati akan menghadiri jamuan makan malam yang dibuat khusus oleh Presiden Korsel terpilih Yoon Suk Yeol.

Keesokan harinya, Megawati akan berangkat lagi ke Istana Kepresidenan Korsel untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Yoon.

Seusai pertemuan itu, Megawati akan langsung berangkat ke Gedung Seoul Institute of the Arts (SIA). Di sana, Megawati akan menghadiri upacara penganugerahan gelar profesor kehormatan.

Hasto menjelaskan, pihak SIA memberi gelar profesor tersebut karena menilai besarnya kontribusi serta komitmen kemanusiaan Megawati memperjuangkan perdamaian di Semenanjung Korea, serta perhatiannya yang begitu besar terhadap demokrasi, lingkungan dan kebudayaan.

"Bahkan Ibu Mega pernah jadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk ke Korea Utara dalam menjalankan diplomasi perdamaian. Karena pada dasarnya Korea ini kan satu bangsa dua negara," kata Hasto.

"Hanya karena perbedaan ideologi akibat perang dingin, kemudian terpecah jadi dua negara, sehingga proses reunifikasi Korea harus terus menerus dijalankan dengan cara damai dan dialog. Diplomasi kebudayaan merupakan pendekatan penting yang bisa dilakukan," bebernya.

Sebagai informasi, pesawat yang membawa rombongan Megawati Soekarnoputri mendarat di Seongnam, Seoul, Korea Selatan, Minggu (8/5/2022) waktu setempat. Dia didampingi sejumlah jajaran partai, serta para staf pribadinya. Diantaranya adalah Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey, dan Ketua DPP PDIP bidang Kelautan, Perikanan, dan Nelayan Rokhmin Dahuri.

Rekomendasi