Sultan Titahkan Desain Ulang Pantai Selatan DIY yang Rusak Dihantam Ombak: Mau Lihat Laut Kok Ditutupi Kios

| 19 Jul 2022 21:51
Sultan Titahkan Desain Ulang Pantai Selatan DIY yang Rusak Dihantam Ombak: Mau Lihat Laut Kok Ditutupi Kios
Gubernur DIY Sultan HB X kunjungi Pantai Depok, Selasa (19/7). (Wawan H/ ERA)

ERA.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau lokasi terdampak gelombang tinggi yang menimbulkan kerusakan di Pantai Depok, Bantul, Selasa (19/7). Gelombang tinggi pada Sabtu (16/7) tersebut membuat sejumlah warung dan perahu rusak dan berakibat kerugian puluhan juta rupiah.

Namun kondisi itu membuat Sultan menginginkan adanya evaluasi menyeluruh pantai yang berada di sebelah barat Pantai Parangtritis itu.

Sultan mengatakan, musibah yang terjadi justru bisa menjadi momentum untuk menggali dan meningkatkan potensi serta membangun kawasan Pantai Depok. Pembangunan kawasan itu dengan cara mendesain ulang secara menyeluruh, tidak hanya di bibir pantai yang terdampak gelombang tinggi. 

Menurutnya, tidak hanya penataan untuk nelayan dan wisata kuliner ikan saja, namun juga diharapkan ada ruang untuk pentas seni budaya. Sultan bertitah harus ada keseimbangan antara sektor pariwisata, ekonomi, perikanan, pembukaan lapangan kerja, hingga kebudayaan.

"Potensi wisatanya di Pantai Depok ini juga bisa berkembang. Tidak hanya makan, melihat segara (laut) saja. Tetapi harapannya makan sambil menikmati suasana laut dan menyaksikan pertunjukan kesenian," kata Sultan.

Untuk itu, kawasan pantai itu harus didesain ulang demi kenyamanan publik. "Mau lihat laut kok ditutupi dodolan (jualan), kios. Pantai itu milik publik," kata dia.

Gubernur DIY juga menegaskan, sudah menjadi kewajiban pemda untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di Pantai Depok. Pemda juga harus menyediakan lapangan kerja bagi generasi muda, memberikan ruang yang lebih luas untuk berkreasi, meningkatkan kualitas dan menghidupkan UMKM.

"Harapannya akan semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan Depok ini untuk mencari nafkah, tidak hanya melaut tetapi juga kegiatan ekonomi lainnya. Tapi tentu juga tidak membahayakan bagi warga masyarakat yang memanfaatkan Depok untuk mencari sesuap nasi,” kata Sri Sultan.

Oleh karena itu, Sultan meminta pengurus Pantai Depok untuk membentuk tim kecil guna membuat draf pembangunan kawasan. Nantinya draft tersebut bisa segera diajukan ke Kabupaten Bantul dan bisa segera ditindaklanjuti bersama Pemda DIY.

Sultan berharap pengajuan draf ini bisa segera dilakukan, mengingat proyek pembangunan kawasan Depok ini akan memakan waktu yang tidak sebentar dan biaya yang tidak sedikit.

Sutarlan, perwakilan nelayan Depok, mengatakan sejak didirikan tahun 1998, Pantai Depok memang membawa dampak luar biasa bagi masyarakat setempat. Setidaknya ada 500 orang lebih yang beraktivitas mencari rezeki di tempat tersebut.

"Dari tingkat pendidikan paling rendah, tidak tamat SD, hingga tamatan sarjana pun berbaur di sini," katanya.

Oleh karena itu, dirinya menyambut baik tawaran fasilitas dari Pemda DIY. Namun dia berharap kepentingan masyarakat tetap diperhatikan dan diakomodasi.

"Kebersamaan masyarakat di sini cukup tinggi. Pada saat gelombang tinggi kemarin semua terlibat dalam menangani dampaknya dan mengerahkan untuk pencegahan lebih banyak," ujarnya.

Rekomendasi