'Agama Muslim' Gegerkan Solok, Tuhannya Rabbi dan Nabinya Ibrahim

| 25 Jul 2020 11:17
'Agama Muslim' Gegerkan Solok, Tuhannya Rabbi dan Nabinya Ibrahim
Ilustrasi orang beribadah (Dok. Antaranews)

ERA.id - 'Agama baru' di Kabupaten Solok, Sumatera Barat membuat heboh. Aliran ini diberi nama 'Agama Muslim' dan menjadikan Rabbi (Yang Menciptakan) sebagai tuhan. Lalu Ibrahim AS sebagai nabinya. 

Dilansir dari Covesia.com, aliran ini berkembang sejak 1996 dari satu kelompok masyarakat di Nagari Sumani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok. Diduga ajaran ini dibawa seorang warga setelah belajar di Surabaya dan dibawa dari Padang ke Solok. 

Agama ini memiliki ajaran yang berbeda dari ajaran Nabi Muhammad SAW. Diantaranya tidak mewajibkan salat, melainkan hanya mengingat Rabbi. Lalu tidak berpuasa, tapi wajib mengendalikan hawa napsu.

Kemudian kewajiban berhaji hanya diperuntukkan bagi para guru. Pengikut yang ingin berhaji pun bisa diwakilkan para guru. Sehingga, ajaran Nabi Muhammad SAW memang tak dipercayai pengikut 'Agama Muslim'.

"Kami sudah pantau dan melakukan investigasi soal Agama Muslim ini. Kesimpulannya, MUI menyatakan Agama Muslim ini bukan bagian dari Islam. Mereka sudah keluar dari Islam," kata Sekretaris Umum MUI Kabupaten Solok, Elyunus Asmara seperti dilansir Covesia.com, Sabtu (25/7/2020).

Karena MUI menyebut mereka perlu dibina agar tak mempengaruhi orang Islam untuk murtad seperti mereka. Ia mengakui memang sulit berdiskusi dan bertukar wawasan dengan pengikut agama muslim. Sebab rata-rata mereka tak berpendidikan dan tak memahami Islam ataupun tauhid. 

"Rata-rata mereka tamat SD dan tidak berpendidikan. Keinginan untuk memahami dan mempelajari Islam maupun Tauhid juga tidak ada. Jadi susah untuk berdialog dengan mereka," katanya.

Pantauan MUI Kabupaten Solok, pengikut agama ini berjumlah puluhan orang dan tersebar di Nagari Sumani, Kota Sani, dan Rumbak. Ia meminta agar MUI Sumatera Barat dan Pusat memperhatikan agama muslim ini. Sebab pengikutnya juga ditemukan di Dharmasraya dan Kota Surabaya.

"Jadi bukan hanya di Solok. Ajaran ini dibawa dari Kota Surabaya dan berkembang juga di Dharmasraya," katanya.

Rekomendasi