ERA.id - Teknologi terkini telah dapat menggantikan peran guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Dengan adanya tutorial yang dibangun dalam aplikasi digital, mata pelajaran apapun dapat ditransformasikan melalui platform daring. Maka dari itu guru harus berperan lebih sentral dalam membangkitkan motivasi dan membangun karakter anak didiknya.
Hal ini mengemuka dalam konferensi para praktisi pendidikan dunia EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter, secara daring, yang berakhir Sabtu malam (17/10). Dalam pertemuan daring itu, sebanyak 90 praktisi dunia beradu konsep mengenai paradigma pendidikan dunia pascapandemi.
Pertemuan yang mengambil tema “Unveil the Future of Education in Asia” ini merupakan serial panjang yang digelar di berbagai negara di dunia. Di Asia, acara ini akan digelar di Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Laos, Jepang, India, dan Taiwan.
Para ahli sepakat, cara pandang guru harus berubah saat ini karena teknologi telah mengambil peran sedemikian jauh. Saat ini mesin dan teknologi dapat menggantikan sebagian peran guru, namun tidak pada dua hal, yaitu membangun motivasi dan karakter. Masa pandemi telah menciptakan kekosongan yang lama di dunia pendidikan. Hal itu menyebabkan lost of education yang dapat membahayakan masa depan siswa.
Dalam pertemuan itu, para ahli bertemu dalam satu pendapat, bahwa harus ada terobosan dalam dunia pendidikan karena zaman telah berubah. Pandemi telah mempercepat proses peralihan teknologi dan platform daring telah melakukan lompatan yang jauh. Hal itu harus disikapi dengan paradigma baru yang lebih adaptatif.
Dalam hal paradigma mengajar, para guru diminta tidak lagi berfokus pada transformasi materi melainkan lebih kreatif membangunkan motivasi siswa. Co-founder LatihID, Muhammad Nabil Satria, mengungkapkan, saat ini aplikasi pendidikan telah melakukan banyak hal.
Namun perangkat tersebut tak dapat sepenuhnya menggantikan pendidik manusia. Mesin tentu saja kurang memiliki kreativitas dan emosi yang memegang peran penting dalam memenuhi pendidikan yang layak bagi siswa. "Saya percaya teknologi tidak menggantikan guru sepenuhnya. Ia hanya sarana untuk membantu pembelajaran," katanya.
Founder and CEO Global Moonshots in Education, Esther Wojcicki, meminta para guru sedunia mengubah mindset dan dengan demikian cara mereka mengajar juga harus diubah. "Kita perlu bergerak mendampingi siswa. Tak perlu menjadi super pintar, tapi harus bisa memotivasi," katanya.
Paradigma baru tak hanya harus dimiliki guru, tetapi juga orang tua siswa. Orang tua selalu menganggap mereka lebih banyak tahu tentang anak-anak. Padahal mereka juga perlu belajar dari anak-anak. Saat sumber informasi menjadi jauh lebih beragam dan plaform internet menjadi konsumsi rutin anak-anak, orang tua harus mencoba banyak mendengar.
EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter merupakan bagian forum pendidikan di Asia. Indonesia menjadi negara pertama dari sejumlah seri pertemuan di sejumlah negara. Acara ini dihadiri oleh 90 narasumber dari berbagai negara dan 5 perwakilan Kementerian RI.
Project Chairwoman EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter, Farhannisa Nasution, berharap, kegiatan ini membawa banyak manfaat untuk perkembangan pendidikan di Asia khususnya Indonesia.
"Forum ini juga diharapkan punya kontribusi dalam menciptakan dampak yang lebih luas dan membangun generasi masa depan pemimpin yang unggul serta potensial," tandasnya.