ERA.id - Presiden Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) mengatakan bahwa Korea Utara tidak akan menjadi tuan rumah babak kualifikasi Piala Dunia mendatang. Keputasn itu disebut lantaran di Jepang sedang dilanda penyakit menular.
“Pertandingan tidak akan dimainkan di Pyongyang,” kata Presiden JFA Kozo Tashima, dikutip Kyodo News, Jumat (22/3/2024).
Mundurnya Korea Utara sebagai tuan rumah ini terjadi setelah Jepang mengalahkan Korea Utara 1-0 di Stadion Nasional Tokyo pada pertandingan pertama dari dua pertemuan Grup B kualifikasi Asia.
Menurut laporan, Korea Utara memutuskan untuk mundur sebagai tuan rumah pertandingan lantaran khawatir akan penyakit menular di Jepang. Penyakit menular ini merujuk pada meningkatnya jumlah infeksi streptokokus hemolitik fulminan di negara tersebut.
Infeksi ini menyerang paru-paru, katup jantung, saluran nafas, kulit, hingga ginjal. Akibat dari infeksi itu bisa berupa demam rematik, sepsis, hingga meningitis.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sebelumnya memberi tahu JFA bulan ini bahwa pertandingan antara kedua negara akan diadakan pada 26 Maret di Pyongyang. Dengan dibatalkannya Korea Utara sebagai tuan rumah, belum diputuskan apakah pertandingan akan dijadwalkan ulang atau dipindahkan ke lokasi lain.
Di sisi lain, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan pemerintah tidak dapat berkomentar karena FIFA dan AFC akan mengambil keputusan.
Skuad Samurai Biru juga telah membatalkan penerbangan ke Beijing yang semula dijadwalkan pada Jumat pagi dan berencana berlatih di prefektur Chiba.
Korea Utara terakhir kali menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola putra internasional di Pyongyang pada tahun 2019 saat kompetisi kualifikasi Piala Dunia 2022. Negara ini menarik diri dari kompetisi tersebut karena masalah kesehatan terkait pandemi Covid.
Korea Utara juga dijadwalkan menggelar pertandingan kualifikasi kandang melawan Suriah dan Myanmar pada bulan Juni.
Pada bulan Februari, pertandingan kualifikasi Olimpiade antara tim putri kedua negara yang dijadwalkan di Pyongyang dialihkan pada menit-menit terakhir ke tempat netral di Arab Saudi.
Kebingungan serupa terjadi pada pertandingan itu, dengan tim Jepang berangkat ke Jeddah empat hari sebelum jadwal kickoff tanpa ada konfirmasi di mana pertandingan akan dimainkan.