ERA.id - “Kalau kalian melihatnya, itu bukan pertandingan sepakbola. Itu sebuah pertunjukan komedi. Mereka memang tuan rumah, tapi itu sangat berlebihan,” ujar pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia Shin Tae-yong usai laga melawan Qatar dalam Piala Asia U-23 di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin (15/4/2024).
Pada laga pembukaan itu, Indonesia dibekuk tim tuan rumah dengan skor 2-0. Namun, pertandingan yang dipimpin wasit Nasrullo Kabirov tersebut menyisakan banyak kontroversi dan kecurigaan. Tak ayal nada-nada kekecewaan menyeruak dari pihak Timnas Indonesia. Berbagai dugaan kecurangan yang menguntungkan tim tuan rumah pun mencuat ke publik.
Wasit Nasrullo Kabirov sudah sering menuai kontroversi sepanjang kariernya. Ia malahan punya rekam jejak buruk di negeri asalnya, Tajikistan.
Dikutip dari media Tajikistan Ozodagon, usai mendapat lisensi FIFA sebagai wasit pada 2013, dua tahun kemudian Kabirov diskors Federasi Sepak Bola Tajikistan (FFT) gara-gara tak becus memimpin pertandingan. Lalu pada 2017, ia mendapatkan rapor D dari Komite Wasit FFT. Selanjutnya, ia kembali diskors dari kompetisi domestik selama empat bulan.
Pada 2022 lalu, ia juga menuai banyak kritik usai dianggap memimpin laga FK Khujand vs FK Fayzkand dengan berat sebelah dan membuat tuan rumah unggul mutlak. Senin kemarin, giliran Timnas Indonesia yang bernasib sial dipimpin Kabirov.
Selain perkara wasit yang tak adil, ofisial Timnas Indonesia juga mengungkapkan keganjilan sebelum pertandingan. Shin Tae-yong menyebut gejala kecurangan sudah terjadi sejak Timnas Indonesia menuju stadion sebelum pertandingan.
“Ketika melakukan sesi pengenalan lapangan, kami hanya menempuh perjalanan dari hotel ke stadion tujuh menit, tetapi hari ini (Senin, 15 April 2024) 25 menit. Bus pergi ke tempat lain hingga akhirnya kami tiba di stadion dalam waktu 25 menit,” ungkapnya dalam konferensi pers seusai laga.
Penerjemah Shin Tae-yong, Jeong Seok-seo juga bercerita mereka dibawa berputar-putar dulu dari penginapan menuju stadion hingga molor.
"Sudah diduga dari awal naik bus menuju stadium. 8 menit juga gak sampai-sampai ke stadium dari hotel tapi diputar-putar dulu ke stadium kena waktu 15 menit lebih. Bagus taktik dari Qatar," ungkapnya lewat Instagram Stories di akun @jeongseokseo.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun menyatakan pihaknya akan melayangkan protes ke AFC atas kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dalam laga sebelumnya.
"Kita PSSI akan layangkan surat protes. Karena ada beberapa tadi (keputusan kontroversial), kartu merah Ivar, mestinya tidak kartu merah. Kita protes," ujar Erick di Doha, Selasa (16/4/2024) seperti dilansir dari laman pssi.org.
Menurutnya, PSSI punya otoritas untuk menyampaikan protes resmi kepada penyelenggara. Apalagi ada beberapa kejadian yang merugikan Timnas Indonesia.
"Kalian lihat seluruh rakyat Indonesia, netizen sosial media, semua sama kita. Karena mereka tahu, ini bukan game yang fair," tegasnya.
Anggota Komisi X DPR RI dari fraksi PDIP, Andreas Hugo Pariera pun mendukung sikap PSSI. “Tanpa mencari-cari alasan, saya kira pantas PSSI melayangkan protes untuk ketidakadilan yang diperoleh dalam pertandingan tersebut,” ujarnya saat dihubungi Era.id, Selasa (16/4/2024).
Ia menilai laga Qatar vs Indonesia kemarin sebetulnya berimbang di atas lapangan. Namun, sayangnya ada beberapa hal kontroversial yang membuat tuan rumah menang.
Pertama, keputusan wasit memberi penalti kepada Qatar di menit-menit akhir babak pertama yang membuat Timnas Indonesia tertinggal 0-1. Kedua, kartu merah untuk Ivar Jenner di awal babak kedua dan untuk Ramadhan Sananta saat injury time.
“Timnas U-23 dalam pertandingan tersebut bertarung melawan 11 pemain Qatar, wasit dan asisten-asisten yang berpihak, dan faktor tuan rumah,” ujar Andreas.
Padahal, menurutnya, secara fisik dan stamina para Garuda muda lebih unggul. Terlihat dari pemain-pemain Qatar yang mulai kelelahan, kram, sementara Rizki Ridho dkk malah terus maju mengepung pertahanan lawan.
“Sayangnya, dengan kekuatan 9 pemain, pertandingan menjadi berat sebelah,” ucapnya.
Berikut ini beberapa dugaan kecurangan sepanjang Pertandingan Grup A Piala Asia U-23 2024 antara Qatar dan Indonesia yang dipimpin wasit Nasrullo Kabirov.
Penalti dan diving pemain Qatar
Gol pertama Qatar tercipta dari titik penalti yang dieksekusi Khalid Ali Sabah. Namun, banyak orang menilai Kabirov memihak tuan rumah. Pasalnya, keputusan wasit berubah setelah melihat rekaman video assisstan referee (VAR).
Awalnya, wasit memberikan tendangan bebas untuk Indonesia setelah terjadi perebutan bola antara Mahdi Salem dan Rizky Ridho dalam kotak penalti. Ia menilai pemain Qatar melakukan diving.
Wasit VAR Sivakron Pu-Udom dan asistennya, Torphong Somsing kemudian meminta wasit utama melihat rekaman dan meninjau ulang keputusannya. Dari rekaman VAR, terlihat gerakan tangan Rizky Ridho mengenai muka Al Rawi. Kabirov pun menilainya sebagai pelanggaran dan mengganjar Rizky Ridho dengan kartu kuning.
Usai laga, Rizky Ridho mengaku kecewa atas jalannya pertandingan. Menurutnya ada beberapa keputusan wasit yang merugikan Indonesia, seperti kartu merah untuk Ivar di awal babak kedua.
“Setelah ini kami akan cek lebih lanjut lagi soal itu (kartu merah), apakah memang layak dapat merah atau tidak. Semua tahu kartu merah itu memang mengubah situasi. Untuk penalti di babak pertama, kami pun akan lihat nanti apakah itu benar-benar 100 persen penalti,” ujar Ridho.
Kartu merah kontroversial Ivar Jenner
Gelandang Indonesia, Ivar Jenner dipaksa keluar lapangan setelah mendapat kartu merah pada awal babak kedua. Sebelumnya, ia mendapat kartu kuning pertama pada menit ke-14 setelah berduel dengan pemain Qatar. Banyak orang menganggap duel tersebut sebetulnya tidak berbahaya.
Kabirov lalu memberi kartu kuning kedua kepada Ivar pada menit ke-46. Ia dianggap melanggar bek Qatar Saif Eldeen Hassan. Ivar tampak melompat saat lawan menekelnya untuk mengamankan bola. Saif pun langsung mengerang kesakitan seperti diinjak. Padahal, dalam rekaman ulang, kaki Jenner tampak tidak menyentuh fisik Saif sama sekali.
Namun, wasit malah memberi Jenner kartu kuning. Shin Tae-yong pun berkomentar keras atas insiden itu.
“Saya kehabisan kata-kata. Sepak bola tidak seharusnya dimainkan seperti ini. Kartu merah pertama kami, tidak ada kontak sama sekali. Mengapa mereka tidak memakai VAR dalam situasi seperti ini?” ujarnya usai pertandingan.
Kartu merah berganti ke kuning
Pada menit ke-57, kaki Witan Sulaeman ditekel Saif dengan keras setelah penyerang sayap Indonesia itu sedikit lagi masuk zona pertahanan Qatar. Wasit Kabirov lantas berlari ke arah mereka sambil merogoh kantong celananya.
Awalnya ia terlihat sempat memegang kartu merah di tangannya. Namun, ketika sudah dekat dengan Saif, Kabirov mengembalikan kartu merah tadi ke kantong dan berganti mengambil kartu kuning.
Bek Qatar itu pun batal mendapat hukuman berat sehingga bisa melanjutkan pertandingan hingga akhir. Selain itu, Shin Tae-yong juga diberi kartu kuning setelah memprotes keras soal keputusan wasit.
Kontroversi lain Kabirov tampak ketika bek Qatar, Hashmi Al Hussain mendorong gelandang Indonesia Marselino Ferdinan tepat di depan sang wasit. Namun, Kabirov malah mengabaikannya dan tak memberi hukuman apa pun kepada Hashmi.
Sialnya, saat perpanjangan waktu, penyerang Indonesia yang baru masuk pada menit ke-70, Ramadhan Sananta juga diganjar kartu merah. Ia terpaksa keluar lapangan setelah Kabirov menyaksikan tayangan ulang pelanggaran Ramadhan kepada kapten Qatar Mohamed Emad Aiash. Padahal sebelumnya Kabirov hanya memberikan kartu kuning.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah masih bertahan. Dengan hasil tadi, Qatar memimpin sementara puncak klasemen Grup A dengan 3 poin. Disusul Jordania dan Australia yang bermain imbang dan masing-masing meraih 1 poin.
Sementara itu, Indonesia tidak boleh kalah di laga selanjutnya melawan Australia pada Kamis (18/4/2024) besok. Jika kembali gagal mendapat poin, Garuda muda terpaksa angkat koper lebih dulu dari ajang Piala Asia U-23 2024.